Kepentingan Nasional Pemerintah Arab Saudi Terhadap Suriah Pasca Arab Spring

Gejolak revolusi yang terjadi di kawasan Timur Tengah atau yang biasa disebut Arab Spring dimulai dengan jatuhnya rezim-rezim otoriter yang ada di negara negara Arab dimulai dari jatuhnya rezim diktator Zein Al Abidin Ben Ali, kemudian diikuti jatuhnya rezim Hosni Mubarak di Mesir. Gerakan revolusi kemudian menyebar ke negara-negara arab lainnya seperti Libya, Yaman, Bahrain dan salah satunya adalah Suriah. Suriah merupakan salah satu negara yang mengalami gejolak revolusi dan bahkan berlangsung hingga saat ini. Gejolak revolusi yang terjadi di Suriah yang awalnya hanya sebatas demonstrasi masyarakat terhadap rezim Bashar Al Assad kemudian menjadi semakin tidak terkendali hingga mengakibatkan konflik bersenjata antara rezim Bashar Al Assad dengan pihak oposisi Suriah. Arab Saudi menjadi negara yang sangat aktif dan agresif terkait konflik yang terjadi di Suriah melalui kebijakan-kebijakan yang dikeluarkannya terutama dalam mendukung pihak oposisi Suriah. Berdasarkan hal tersebut, tentu terdapat kepentingan yang ingin dicapai oleh pemerintah Arab Saudi terhadap Suriah terlebih pasca Arab Spring. Penulis melihat bahwa terdapat kepentingan inti, kepentingan menengah dan kepentingan jangka panjang dari Arab Saudi terhadap Suriah pasca Arab Sprin