Peran Migrant Care Dalam Menangani Pekerja Migran Indonesia Korban Perdagangan Manusia Di Malaysia Tahun 2016-2018

Indonesia merupakan Negara yang sering mengirimkan pekerja migran untuk bekerja diluar negeri. Negara Malaysia menjadi destinasi utama para pekerja migran Indonesia dikarenakan letak geografisnya yang sangat berdekatan dan tingginya permintaan tenaga kerja. Para pekerja migran Indonesia rentan terhadap beragam permasalahan khususnya pada permasalahan perdagangan manusia. Banyaknya pekerja migran Indonesia yang mengalami perdagangan manusia disebabkan oleh kurangnya informasi dan pengetahuan, belum terwujudnya sistem kelola migrasi aman dan perlindungan sepenuhnya dari pemerintah terhadap warga Negara Indonesia khususnya pekerja migran. Kurangnya peran dari pemerintah, memunculkan perhatian dari aktor non state seperti organisasi non pemerintah yang berfokus pada hak asasi manusia dan pekerja migran Indonesia yaitu Migrant CARE. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Migrant CARE sebagai organisaasi non pemerintah dalam memberikan kebermanfaatannya terhadap pekerja migran Indonesia yang mengalami perdagangan manusia di Malaysia. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan data primer dan sekunder sebagai sumbernya dan dilengkapi dengan konsep NGO as Development oleh Katie Willis. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara mendalam dan studi pustaka/ dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Migrant CARE dalam menangani pekerja migran Indonesia yang mengalami perdagangan manusia di Malaysia pada tahun 2016-2018 dapat memberikan upaya-upayanya dalam mendampingi dan memberdayakan juga mengedukasi para pekerja migran. Hal ini dilihat dari peran Migrant CARE dalam mendampingi kasus seperti pendampingan perlindungan hukum, pemenuhan hak korban, pemenuhan kebutuhan, pemulihan psikis. Adapun program dan sosialisasi dari Migrant CARE dalam memberdayakan para pekerja migran yang mengalami perdagangan manusia. Adapun beberapa tantangan pada saat penaganan seperti menumpuknya dengan berbagai kasus, pemerintah yang masih kurang responsif, masih banyaknya pekerja migran yang berangkat melalui cal