Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Perusahaan Dengan Pendekatan Model Supply Chain Operation Reference (Scor) (Studi Kasus Pada Pg Kebon Agung Di Malang, Jawa Timur)

Tebu merupakan salah satu tanaman penghasil glukosa yang dimanfaatkan dan diolah di pabrik gula sebagai salah satu bahan baku dalam proses pengolahan produk gula. Rencana strategis Kementerian Pertanian tahun 2015-2019 menjelaskan bahwa kementerian pertanian terus berusaha meningkatkan produktivitas pabrik maupun gula pada petani. Peningkatan produktivitas pada perusahaan terkait dengan peningkatan rendemen tebu, perbaikan kualitas SDM dan peningkatan manajemen rantai pasok pabrik gula. Perkembangan industri gula diharapkan dapat mendukung peningkatan produktivitas perusahaan agar berjalan lebih baik, efisien, dan efektif. Salah satu perusahaan industri pengolahan tebu adalah Pabrik Gula Kebon Agung Malang yang merupakan pabrik gula dengan kapasitas produksi yang tinggi sekitar produksi 12.800 ton cane per day (TCD). Dengan kapasitas produksi tinggi, perusahaan memerlukan pemantauan manajemen rantai pasok untuk mengatur aliran barang mulai dari petani tebu hingga sampai ke geduang penyimpanan. Data penelitian yang digunakan data pada tahun 2017. Metode yang digunakan dalam pengukuran kinerja perusahaan adalah dengan menggunakan model SCOR (Supply Chain Operation Reference), dengan melakukan pembobotan menggunakan metode AHP dan perhitungan scoring system menggunakan OMAX. Objek penelitian meliputi perwakilan data dari bagian supplier, perusahaan dan customer atau pedagang besar. Pada penelitian ini, pengukuran kinerja rantai pasok menggunakan pendekatan model SCOR (Supply Chain Operation Reference) didapatkan total pengukuran KPI (Key Performance Indicator) berjumlah 23 KPI. Dengan melakukan pembobotan pengukuran menggunakan AHP dan perhitungan scoring system menggunakan OMAX, didapatkan 11 KPI yang termasuk kedalam katergori hijau, sehingga dapat disimpulkan bahwa target telah mencapai target perusahaan. Sedangkan KPI yang masuk dalam kategori kuning berjumlah 12 KPI, yang artinya kategori tersebut hampir mencapai target dan perlu ditingkatkan. Pengukuran kinerja rantai pasok menggunakan pendekatan model SCOR (Supply Chainxiv Operation Reference) didapatkan nilai index total pencapaian performansi supply chain perusahaan secara keseluruhan adalah sebesar 7,7631. Nilai ini menunjukkan bahwa kinerja rantai pasok perusahaan berada pada indikator warna kuning, yang berarti bahwa hampir mencapai target dan perlu ditingkatkan agar mencapai best practice