Rancang Bangun Reaktor Biogas Tipe Upflow Anaerobic Sludge Blanket (Uasb) Sebagai Pengolahan Limbah Cair Tahu

Tahu merupakan makanan yang terbuat dari pengolahan kacang kedelai (Glycine max). Proses pembuatan tahu di Indonesia pada umumnya menggunakan proses pembuatan tradisional. Pada proses pembuatan tahu, terdapat 2 jenis limbah sisa hasil produksi, salah satunya adalah limbah cair tahu. Berdasarkan data Peraturan Gubernur Jawa Timur nomor 72 tahun 2013, nilai baku muku air limbah produksi tahu yang diizinkan yaitu nilai chemical oxygen demand (COD) sebesar 300 mg/L, biochemical oxgen demand (BOD) sebesar 150 mg/L dan total suspended solid (TSS) sebesar 100 mg/L. Limbah cair industri tahu memiliki kandungan COD sebesar 10934 mg/L, BOD sebesar 1237 mg/L. Penelitian ini dilakukan dengan membuat reaktor biogas tipe Upflow Anaerobic Sludge Blanket (UASB). Peralatan reaktor UASB terdiri dari tangki penampungan limbah, tangki perantara, reaktor UASB, tangki pembuangan dan penampungan biogas. Parameter penelitian yang diamati adalah tingkat pengurangan nilai COD, BOD5 dan pH yang ada pada limbah cair tahu dengan menggunakan reaktor biogas tipe UASB serta mengetahui tingkat efektifitas alat danviii biogas yang dihasilkan dengan nilai hidrolic retention time (HRT) 24 jam selama 5 hari. Hasil keseluruhan mekanik terdiri dari 5 tangki plastik berukuran 20 liter, 60 liter, 120 liter dan 150 liter. Tangki plastik tersebut berfungsi sebagai penampungan limbah yang dilengkapi dengan pompa sentrifugal dan pompa peristaltik, perantara, reaktor UASB yang dilengkapi dengan settler, pembuangan dan penampungan biogas. Reaktor UASB memiliki rata-rata efisiensi reduksi nilai COD sebesar 71,60% dan efisiensi reduksi nilai BOD sebesar 70,28%. Limbah cair tahu memiliki rata-rata nilai COD sebesar 10415,5 mg/L dan rata-rata nilai BOD sebesar 1232,41 mg/L dengan nilai pH rata-rata 5,35. Efluen limbah cair tahu ratarata memiliki nilai COD sebesar 2957,22 mg/L dan nilai BOD sebesar 366,19 mg/L dengan nilai pH rata-rata 6,2