Ekstraksi Fenol Dari Daun Zaitun (Olea Europaea L.) Menggunakan Kombinasi Metode Microwave Assisted Extraction (Mae) Dan Maserasi

Zaitun (Olea Europaea L.) merupakan tanaman perdu yang banyak ditemukan pada negara dengan iklim panas hingga sedang. Daun zaitun mengandung turunan senyawa fenolik dan terdiri dari fenol, flavonoid serta secoiridoid. Senyawa fenol dapat digunakan sebagai bakterisidal, antiseptik, antioksidan dan sebagainya. Senyawa fenol daun zaitun dapat disintesis menggunakan proses ekstraksi dengan metode Microwave Assisted Extraction (MAE) dan maserasi. Metode Microwave Asissted Extraction (MAE) memiliki kelemahan yaitu terjadinya pemanasan yang tidak merata ketika proses ekstraksi berlangsung. Sedangkan metode maserasi memiliki kelemahan yaitu membutuhkan waktu yang lama dan hasil ekstraksi kurang sempurna. Sehingga, pada penelitian ini digunakan kombinasi metode Microwave Assisted Extraction (MAE) dan maserasi untuk ekstraksi fenol dari daun zaitun. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan variabel percobaan yaitu rasio massa bahan per volume pelarut (rasio pelarut) (1:4, 1:6 dan 1:8 (b/v)) serta lama waktu ekstraksi (2, 3 dan 4 menit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio pelarut dan waktu ekstraksi memberikan pengaruh signifikan terhadap total fenol pada α=0,05 dan terjadi interaksi antara kedua faktor. Total fenol tertinggi diperoleh pada perlakuan rasio pelarut 1:6 (b/v) dengan lama waktu 4 menit sebesar 212,198 mg/GAE g DW, hasil FTIR menunjukkan adanya gugus fungsi O-H (alkohol) pada gelombang 3401,03 cm−1 yang melebar. Produk penelitian ini berupa ekstrak kering berwarna hijau kecoklatan, berbau khas, sedikit lengket dan digunakan sebagai bahan pengisi membra