Potensi Dekok Daun Beluntas (Pluchea Indica Less) Sebagai Insektisida Terhadap Nyamuk (Culex Sp) Melalui Metode Semprot

Nyamuk culex sp merupakan salah satu vektor yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti, Filariasis, Japanese encephalitis, dan West nile virus. Pemberantasan nyamuk Culex sp membutuhkan insektisida nabati yang aman bagi manusia dan lingkungan. Daun beluntas (Pluchea indica Less) mengandung senyawa kimia yang dapat dimanfaatkan sebagai insektisida nabati, senyawa yang terkandung dalam daun beluntas (Pluchea indica Less) yaitu alkaloid, flavonoid, tanin, dan minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan unutuk mengetahui potensi dekok daun beluntas (Pluchea indica Less) sebagai insektisida terhadap nyamuk Culex sp. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah nyamuk Culex sp. Konsentrasi_yang digunakan dalam penelitian ini_adalah 37,5%, 50%, 62,5% dan dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali kemudian diamati pada jam ke-1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 24. Analisis data mengggunakan uji alternatif non parametrik yaitu uji Kruskal Wallis). Dari hasil Uji Mann Whitney didapatkan pemberian Transfultrin (kontrol positif) menghasilkan jumlah kematian yang paling tinggi dan berbeda signifikan dengan pemberian Aquadest (kontrol negatif),pemberian konsentrasi 37,5% dan 50% tidak berbeda signifikan dengan dengan konsentrasi 62,5%. Sedangkan pemberian Aquadest (kontrol negatif) menghasilkan jumlah kematian paling rendah dan berbeda signifikan dengan semua perlakuan. LT50 dekok daun beluntas (Pluchea indica Less) terhadap kematian nyamuk Culex sp pada konsentrasi 37,5% adalah sekitar jam ke-3 sampai jam ke-8, kemudian untuk konsentrasi 50% adalah sekitar 1 jam sampai 4 jam, sedangkan konsentrasi 62,5% adalah sekitar 1 jam sampai 2 jam. Kesimpulan pada penelitian ini dekok daun beluntas (Pluchea indica Less) mempunyai potensi sebagai insektisida terhadap nyamuk Culex sp