Efektifitas Kombinasi Ekstrak Air Daun Ciplukan (Physalis angulata L.) dan Albumin Terhadap JUmlah Osteoklas Tulang Tibia Tikus Putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar Pasca Ovariektomi

Menopause merupakan keadaan saat siklus menstruasi berhenti secara permanen disebabkan akibat ovarium yang gagal memproduksi ovum, yang terjadi minimal 12 bulan berturut-turut. Keadaan ini menyebabkan defisiensi hormon estrogen pada wanita. Hormon estrogen bermanfaat salah satunya dalam proses remodeling tulang. Daun Ciplukan (Physalis angulate L.) mengandung senyawa aktif physalin dan withanolide dimana menurut penelitian sebelumnya dapat berpotensi sebagai fitoestrogen. Selain itu terdapat kondisi hipoalbumin pada wanita menopause. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pemberian ekstrak air daun ciplukan dan albumin berbagai dosis dalam menurunkan jumlah sel osteoklas pada tulang tibia tikus putih pasca ovariektomi. Metode yang digunakan adalah eksperimental, dimana penelitian ini menggunakan tikus model menopause atau tikus ovariektomi selama 5 minggu yang kemudian di terapi selama 4 minggu dengan ekstrak air daun physalis dikombinasikan dengan albumin berbagai dosis, yang kemudian dilakukan pembedahan untuk mengambil tulang tibia dan diamati perubahan jumlah sel osteoklas dengan mikroskop. Hasil penelitian menunjukan signifikansi saat diuji one-way ANOVA dengan nilai p = 0.001 dan p=0.000. Dan konsentrasi albumin saat ditambahkan ke ekstrak air daun ciplukan menunjukan korelasi negatif terhadap jumlah osteoklas pada tikus dengan nilai korelasi yang kuat (p = -0.659). Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak air daun Ciplukan dengan kombinasi albumin dapat menurunkan jumlah sel osteoklas secara in vivo