Pengaruh Kualitas Tidur Terhadap Tingkat Depresi Lansia

Lansia merupakan suatu proses penuaan alamiah pada setiap orang. Perubahan pada lansia meliputi perubahan fisik, kognitif, perasaan, sosial, seksual dan psikososial. Pada lansia sering ditemukan keluhan gangguan tidur yang mempengaruhi kualitas tidur lansia. Kualitas tidur merupakan rasa kepuasan seseorang terhadap tidurnya. Gangguan mental (depresi) juga sering ditemukan pada lansia. Belum banyak penelitian yang membahas tentang pengaruh kualitas tidur terhadap tingkat depresi pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas tidur terhadap tingkat depresi pada lansia. Desain penelitian ini yaitu penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional yang berdasarkan hasil pengukuran kualitas tidur dengan menggunakan kuisioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) dengan 9 pertanyaan dan pengukuran tingkat depresi dengan menggunakan kuisioner Geriatric Depression Scale (GDS) yang berisi 30 pertanyaan. Sampel penelitian ini adalah lansia di Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang dengan jumlah 61 sempel terbagi menjadi 28 sampel lansia laki-laki dan 33 sampel lansia perempuan dengan cara dengan consecutive sampling. Analisa data yang digunakan yaitu uji Chi- Square. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa 50% kualitas tidur buruk lansia laki-laki dan 54,5% kualitas tidur buruk pada lansia perempuan dan 89% tingkat depresi normal pada lansia laki-laki serta 87,9% tingkat depresi normal pada lansia perempuan. Nilai p-value pada lansia laki-laki yaitu 0,541 dan pada perempuan 0,381. Tingkat p-value diatas 0,05 menunjukkan adanya hubungan yang tidak signifikan antara kualitas tidur terhadap tingkat depresi pada lansia lakilaki maupun perempuan