Hubungan Implementasi Kebijakan Transportasi Terintegrasi Terhadap Pengurangan Penggunaan Kendaraan Pribadi Di Jakarta

Penyediaan akses terhadap kebutuhan mobilisasi masyarakat di kota-kota besar di Indonesia, khususnya di Jakarta dapat dikatakan masih menjadi isu yang besar. Kepadatan lalu lintas yang disebabkan oleh masifnya penggunaan kendaraan pribadi dewasa ini semakin bertambah parah. Untuk itu diperlukan pengimplementasian dalam bidang kebijakan transportasi yang tepat agar kebutuhan masyarakat dalam hal mobilitas dapat terpenuhi. Pada dasarnya, implementasi kebijakan adalah cara agar sebuah kebijakan dapat mencapai tujuannya. Untuk memenuhi tujuannya tersebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuat kebijakan yang tertuang dalam Perda Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Transportasi yang berisi tentang rencana, konsep dan sistem transportasi di Kota Jakarta. Penelitian ini menggunakan jenis explanatory research dengan pendekatan kuantitatif yang berlokasi di Kota Jakarta. Sumber data primer diperoleh dari penyebaran angket atau kuesioner dari responden yang sudah pernah menggunakan minimal dua dari empat jenis transportasi publik yang ada di Jakarta. Sedangkan data sekundernya diperoleh dari dokumen, teori dan penelitian terdahulu yang berhubungan dengan topik penelitian. Sedangkan instrumen penelitiannya yaitu kuesioner online dalam bentuk Google Docs yang berisikan sejumlah penyataan tertulis serta disusun secara sistematis yang digunakan untuk memperoleh data, sehingga diperoleh data yang akurat berupa tanggapan responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara implementasi kebijakan transportasi terintegrasi terhadap pengurangan penggunaan kendaraan pribadi. Sehingga peneliti dapat menyimpulkan dan memberikan saran kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk terus melakukan upaya-upaya perbaikan dalam sistem transportasi di Jakarta yang berdasarkan pada peningkatan kualitas maupun kuantitas dari suatu sistem transportasi yang terintegrasi