Efektivitas Sikat Gigi Bersama Terhadap Perilaku (Behavior) Menyikat Gigi Siswa Kelas 2 SD Islamic Global School Malang.

Saat ini masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia masih cukup tinggi. Tingginya masalah kesehatan gigi dan mulut di Indonesia salah satunya dipengaruhi oleh rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut yang dapat diukur melalui perilaku menyikat gigi. Berdasarkan hasil RISKESDAS 2018, hanya 2,8 persen penduduk yang memiliki kebiasaan menyikat gigi dengan benar. Perilaku sendiri cenderung terbentuk saat seseorang masih di usia 6-12 tahun. Pada usia ini, anak mulai mengembangkan kebiasaan yang cenderung menetap sampai dewasa termasuk perilaku menyikat gigi. Social Cognitive Theory merupakan salah satu teori perubahan perilaku yang menjelaskan bahwa perubahan perilaku dipengaruhi oleh lingkungan, personal, perilaku dimana ketiga faktor ini saling memengaruhi satu sama lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan perilaku menyikat gigi siswa kelas 2 sebelum dan sesudah sikat gigi bersama di sekolah selama 21 hari. Penelitian ini dilakukan dengan metode pra-pasca perlakuan dimana terdapat 2 kelas yang mendapatkan perlakuan dan 2 kelas lainnya sebagai kontrol. Sikat gigi bersama dilakukan setiap pagi hari sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Sebelum dan sesudah sikat gigi bersama, semua kelas diberikan kuesioner untuk mengetahui apakah terdapat perubahan pada perilaku yang dilihat melalui pengetahuan, sikap, dan tindakan. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa kelas yang mendapatkan perlakuan mengalami peningkatan pengetahuan, sikap, dan tindakan yang signifikan dibandingkan kelas kontrol. Kesimpulan dari penelitian adalah sikat gigi bersama efektif dalam mengubah perilaku menyikat gigi pada siswa kelas 2 SD