Studi Karakteristik Fisikokimia Air Kelapa Berdasarkan Spektrum UVVis, Pola ESR, dan Polarisasi Kristal

Air kelapa banyak dimanfaatkan sebagai minuman yang menyehatkan karena mengandung banyak nutrisi. Air kelapa dapat digunakan sebagai pelarut bagi beberapa herbal. Pemanasan pada suhu tertentu dapat meningkatkan tingkat kelarutan dari beberapa herbal. Namun, air kelapa relatif sulit untuk disajikan dalam keadaan segar pada waktu yang lama, karena air kelapa mudah mengalami perubahan fisikokimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik spektrum UV-Vis, jenis dan potensial radikal, serta polarisasi kristal air kelapa alami (segar dan disimpan) maupun kemasan, baik yang dipanaskan hingga suhu 50 °C maupun yang tidak dipanaskan. Sampel yang digunakan terdiri dari 6 jenis, yaitu (1) air kelapa alami segar yang tidak dipanaskan (Ak1), (2) air kelapa alami segar yang dipanaskan (Ak2), (3) air kelapa alami yang disimpan dan tidak dipanaskan (Ak3), (4) air kelapa alami yang disimpan dan dipanaskan, serta pembanding berupa (5) air kelapa kemasan yang tidak dipanaskan (HC1) dan (6) air kelapa kemasan yang dipanaskan (HC2). Pengukuran absorbansi sampel dilakukan menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 190-790 nm. Electron Spin Resonance (ESR) digunakan untuk mengetahui jenis dan potensial radikal. Pengamatan kristal air kelapa dilakukan menggunakan mikroskop polarisasi. Panjang gelombang yang merupakan ciri khas dari air kelapa alami (segar maupun disimpan) adalah 229 dan 262 nm, sedangkan panjang gelombang yang merupakan ciri khas dari air kelapa kemasan adalah 286 dan 296 nm. Hampir semua sampel memiliki kandungan radikal dengan jenis O2-. Pemanasan menyebabkan jumlah dan variasi kristal air kelapa menjadi lebih sedikit. Penyimpanan menyebabkan kristal air kelapa menjadi lebih banyak dan beragam. Air kelapa alami memiliki jumlah kristal yang lebih sedikit namun berukuran lebih besar daripada air kelapa kemasan