Uji Toksisitas Kulit Buah Bintaro Pada Helicoverpa Armigera Hubner Di Laboratorium

Hama penting tanaman jagung diantaranya adalah Helicoverpa armigera yang menyerang tongkol jagung. H. armigera dapat menyebabkan kehilangan hasil mencapai 80%. Selain tanaman jagung, H. armigera juga menjadi hama penting pada tanaman tomat, kedelai, dan kapas. Pengendalian H. armigera yang dilakukan oleh petani masih menggunakan pestisida sintetis yang dianggap lebih praktis dan efektif, namun penggunaan pestisida sintetis dalam jangka panjang dapat menimbulkan dampak negatif pada mahluk hidup dan lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian pada H. armigera yang lebih ramah lingkungan guna menekan penggunaan pestisida sintetis, salah satunya menggunakan pestisida nabati. Tanaman bintaro merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai pestisida nabati karena tanaman ini mempunyai senyawa fenol, steroid, dan saponin yang berperan sebagai insektisida. Penelitian ini bertujuan untuk menguji konsentrasi yang berbeda ekstrak kulit buah bintaro pada H. armigera. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2019 sampai bulan Mei 2019 di Laboratorium Toksikologi dan Laboratorium Hama, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang. Penelitian ini dilakukan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan enam perlakuan yaitu konsentrasi 0, 3.000, 6.000, 9.000, 12.000, dan 15.000 ppm dengan empat kali ulangan. Total perlakuan adalah 24 dan setiap perlakuan menggunakan 20 larva uji instar dua atau tiga sehingga total larva uji yang dibutuhkan sebanyak 480 larva. Metode pengujian dengan cara perendaman pakan jagung manis 25-50 gr setiap perlakuan selama lebih kurang dua menit dan diletakkan dalam wadah pengujian yang telah berisi satu larva uji. Variable pengamatan meliputi mortalitas larva, penurunan aktivitas makan larva, dan perubahan larva menjadi pupa atau imago. Data kemudian dianalisis menggunakan sidik ragam dengan taraf kesalahan 5% menggunakan Microsoft Excel dan persentase mortalitas larva dianalisis menggunakan analisis probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian ekstrak kulit buah bintaro pada H. armigera berpengaruh nyata pada mortalitas larva, penurunan aktivitas makan larva, dan perubahan larva menjadi pupa. Pada perubahan pupa menjadi imago tidak memberikan pengaruh nyata. Ekstrak kulit buah bintaro menyebabkan mortalitas H. armigera tertinggi pada konsentrasi 15.000 ppm. Nilai LC50 ekstrak kulit buah bintaro pada mortalitas H. armigera terdapat pada konsentrasi 13.451 ppm dan nilai LT50 adalah 105 jam setelah aplikasi. Ekstrak kulit buah bintaro mampu menurunkan aktivitas makan larva H. armigera tertinggi pada konsentrasi 15.000 ppm. Selain itu, ekstrak kulit buah bintaro mampu menurunkan persentase perubahan larva menjadi pupa tertinggi pada konsentrasi 15.000 ppm