Analisis Kelayakan Usahatani Kopi Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Rumah Tanggadi Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang

Tujuan akhir (goal) dari penelitian ini adalah memperoleh masukan untuk upaya peningkatan pendapatan rumah tangga petani (Kasus di Desa Sukodono, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, Jawa Timur).Petani yang di Desa Sukodono mayoritas membudidayakan kopi berjenis robusta dimana memiliki permintaan kopi yang tergolong besar. Kopi memiliki peluang dan keunggulan dalam sektor pertanian yang merupakan salah satu komoditas perkebunan yang penting dalam perekonomian nasional dalam peran sektor perkebunan kopi terhadap penyediaan tenaga kerja yang dapat meningkatkan devisa negara melalui ekspor kopi (Laksono, et al 2014). Namundalam 2 tahun terakhir jumlah produksi kopi mengalami penurunan, tetapi jumlah konsumsi masyarakat terhadap kopi terus meningkat setiap tahun. Pada penelitian ini dirumuskan “Sejauh mana usahatani kopi dapatmeningkatkan pendapatan rumah tangga petani di Desa Sukodono". Rumusan masalah tersebut secara rinci dijelaskan sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat pendapatan usahatani kopi di daerah penelitian? 2. Bagaimana tingkat pendapatan rumah tangga petani kopi di daerah penelitian? 3. Apa yang mempengaruhi tingkat pendapatan usahatani kopi petani di daerah penelitian? 4. Apa yang mempengaruhi tingkat pendapatan rumah tangga petani kopi di daerah penelitian? 5. Bagaimana kontribusi pendapatan usahatani kopi dalam upaya peningkatan pendapatan rumah tangga petani kopi di daerah penelitian? 6. Bagaimana kelayakan usahatani kopi yang dilakukan petani di daerah penelitian? Dalam penelitian ini metode penentuan responden contoh menggunakan teknik stratified proportional samplingdimana responden di daerah penelitian sebanyak 54 responden yang yang membudidayakan tanaman kopi di Desa Sukodono pada musim panen 2018. Metode pengumpulan data pada penelitian ini meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi.Metode analisis data yang digunakan disesuaikan dengan tujuan penelitian ini. Tujuan pertama dilakukan dengan caratingkat pendapatan usahatani kopi petani di daerah penelitian dengan menggunakan uji beda rata-rata. Tujuan kedua dilakukan dengan cara mendeskripsikanpendapatan rumah tangga petani kopi di daerah penelitian dengan menggunakan uji beda rata-rata. Tujuan ketiga dilakukan dengan caramenganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani kopi petani di daerah penelitian dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Tujuan keempat dilakukan dengan cara menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan rumah tangga petani kopi di daerah penelitian dengan menggunakan analisis regresilinier berganda. Tujuan kelima dilakukan dengan cara menganalisis kontribusi pendapatan usahatani kopi terhadap pendapatan rumah tangga petani kopi di daerah penelitian dengan perhitungan kontribusi usahatani. Tujuan keenam dilakukan dengan cara menganalisis kelayakan usahatani kopi petani di daerah penelitian dengan perhitunganR/C Ratio. Dari hasil analisis-analisis diatas diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Rata-rata pendapatan usahatani kopi di daerah penelitian tergolong rendah sebesar Rp 11.041.226/tahun/ha dibandingkan rata-rata pendapatan usahatani kopi hasil penelitian terdahulu di Jawa Timur pada tahun 2014 dan 2016 sebesar Rp 11.961.868/tahun/ha dikarenakan turunnya hasil produksi kopi pada tahun 2018 di daerah penelitian. Hal ini dikarenakan hasil produksi kopi di daerah penelitian pada tahun 2018 mengalami penurunan selama 2 tahun terakhir. 2. Rata-rata pendapatan rumah tangga petani kopi di daerah penelitian tergolong tinggi sebesar Rp 26.711.759/tahun dibandingkan dengan rata-rata pendapatan rumah tangga petani hasil penelitian terdahulu yang dilaksanakan di Jawa Timur pada tahun 2012 dan 2016 sebesar Rp 16.930.381/tahun. Hal ini dikarenakan petani di daerah penelitian memiliki pekerjaan sampingan di luar usahatani yang menghasilkan pendapatan lebih tinggi dibandingkan pendapatan usahatani kopi. 3. Variabel hasil produksi kopi berpengaruhpositif terhadap pendapatan usahatani kopi. Variabel luas lahan usahatani kopi dan hargapupukberpengaruh negatif terhadap pendapatan usahatani kopi. Sedangkan variabel harga penyulaman, hargatenaga kerja, harga pestisida, harga panen dan pasca panen kurang berpengaruh terhadap pendapatan usahatani kopi. Hal ini dikarenakan petani di daerah penelitian memiliki kondisi ekonomi yang berbeda-beda maka frekuensi melakukan kegiatan penyulaman, panen dan pasca panen, pemberian dosis pupuk dan pestisida juga berbeda. 4. Variabel jumlah anggota keluarga yang bekerja, pendapatan diluar usahatani, pendapatan usahatani kopi, pendapatan usahatani komoditas lain berpengaruh positif terhadap pendapatan rumah tangga petani, sedangkan variabel lama pendidikan petani kurang berpengaruh terhadap pendapatan rumah tangga petani. Hal ini dikarenakan di daerah penelitian, petani yang berpendidikan lulusan SMP belum tentu memiliki pendapatan rumah tangga yang lebih besar daripada petani yang memiliki pendidikan lulusan SD. 5. Kontribusi usahatani kopi terhadap pendapatan rumah tangga petani kopi di daerah penelitian tergolong rendah karena hanya memberikan kontribusi sebesar 36,05% dibandingkan pendapatan diluar usahatani yang mampu memberikan kontribusi sebesar 60,00% karena turunnya hasil produksi kopi pada tahun 2018 yang menyebabkan pendapatan usahatani kopi petani tergolong rendah, sedangkan pekerjaan sampingan dari petani dan anggota keluarga yang bekerja dapat menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan pendapatan usahatani kopi di daerah penelitian. 6. Kegiatan usahatani kopi di daerah penelitian tergolong menguntungkan atau layak untuk diusahakan karena nilai R/C dari usahatani kopi sebesar 3,5. Artinya setiap Rp 1 biaya yang dikeluarkan oleh petani akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp 3,5