Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Tempuyung (Sonchus Arvensis l.) terhadap Jumlah Osteoklas pada Penyembuhan Tulang Alveolar Pasca Pencabutan Gigi Tikus Putih (Rattus Norvegicus)

Proses penyembuhan soket pasca pencabutan gigi perlu ditingkatkan untuk mencegah resorpsi berlebih dan mengembalikan fungsi tulang alveolar dalam menopang gigi geligi serta melindungi struktur penting dalam tulang. Daun tempuyung (Sonchus arvensis L.) memiliki kandungan triterpenoid. Senyawa tersebut dapat menghambat osteoklastogenesis dengan cara menghambat ekspresi gen spesifik osteoklas, yaitu Tartrate-resistance Acid Phosphatase (TRAP), sehingga pembentukan osteoklas menurun dan proses penyembuhan soket pasca pencabutan gigi akan meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun tempuyung (Sonchus arvensis L.) terhadap jumlah osteoklas pada penyembuhan soket pasca pencabutan gigi pada tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental laboratoris secara in vivo dan membagi hewan coba ke dalam 4 kelompok, yaitu kelompok K7 dan K 14 (tidak diberi ekstrak daun tempuyung) dan P7 serta P14 (diberi ekstrak daun tempuyung), kemudian dilakukan dekaputasi pada hari ke 7 dan 14, dan dibuat sediaan histologis dengan pewarnaan HE lalu dihitung jumlah osteoklasnya. Analisis data menggunakan uji T tidak berpasangan menunjukkan perbedaan yang signifikan pada setiap 2 kelompok yang dibandingkan, kecuali pada kelompok K7 dan P7. Uji korelasi Pearson menunjukkan adanya hubungan ke arah negatif yang berarti semakin lama pemberian ekstrak daun tempuyung, jumlah osteoklas akan semakin menurun. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun tempuyung (Sonchus Arvensis L.) berpengaruh terhadap jumlah osteoklas pada penyembuhan soket pasca pencabutan gigi tikus putih (Rattus norvegicus)