Penentuan Kondisi Optimum Amobilisasi Xilanase dari Aspergillus niger pada Matriks Bentonit Teraktivasi

Amobilisasi enzim xilanase pada matriks bentonit dengan metode adsorpsi fisik bertujuan agar enzim mampu mempertahankan aktivitas dan dapat digunakan secara berulang maupun proses kontinyu. Xilanase diisolasi dari Aspergillus niger melalui proses fermentasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kondisi optimum enzim xilanase amobil berdasarkan waktu pengocokan dan konsentrasi enzim. Variasi waktu pengocokan yang digunakan yaitu (1,2,3,4,5) jam dan variasi konsentrasi xilanase (0,148; 0,443; 0,738; 1,033; 1,328) mg/mL pada 0,1 g bentonin pada temperatur ruang. Enzim xilanase awal yang digunakan untuk amobilisasi memiliki kadar 1,475 mg/mL dengan aktivitas 22,19 unit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum amobilisasi xilanase dicapai pada saat waktu pengocokan 2 jam dan konsentrasi xilanase 0,443 mg/mL dengan jumlah xilanase teradsorpsi 1,574 mg dan aktivitas xilanase amobil sebesar 6,931 unit. Enzim xilanase amobil efisien digunakan hingga pemakaian ulang sebanyak 3 kali dengan aktivitas enzim sebesar 4,428 unit dan persentase efisiensi sebesar 64%. Berdasarkan analisis statistik menggunakan uji ANOVA satu arah, pengaruh waktu pengocokan dan konsentrasi enzim menunjukan perbedaan sangat nyata(0