Studi Perbandingan Profil Spektrum UV-Vis Sagu Kasbi dan Tepung Sagu Kasbi pada Larutan Kopi (Coffea sp.)

Sagu Kasbi merupakan makanan olahan tradisional khas Ternate, Maluku Utara. Sagu Kasbi dibuat dari tepung serat singkong yang dipanggang sehingga mengandung kalori yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik spektrum UV-Vis pada Sagu Kasbi dan Tepung Sagu Kasbi yang ditambahkan pada larutan kopi (Coffea sp.) dan mengeksplorasi interaksi antara Sagu Kasbi dan Tepung Sagu Kasbi dengan larutan kopi. Sampel yang digunakan terdiri dari 4 yaitu (1) Sagu Kasbi (SK) dilarutkan dengan akuades 50°C, (2) Tepung Sagu Kasbi (TSK) dilarutkan dengan akuades 50°C, (3) SK yang dilarutkan dengan kopi 0.5%, 0.3%, 0.1% (w/v) 50°C, (4) TSK yang dilarutkan dengan kopi 0.5%, 0.3%, 0.1% (w/v) 50°C. Sampel disentrifugasi pada 4500 rpm selama 30 menit pada suhu 4°C. Bagian supernatan dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 190-690 nm, dilakukan pengukuran turbiditas dan pH serta pengamatan granula amilum kompleks iodin dengan mikroskop cahaya. Sagu Kasbi dan Tepung Sagu Kasbi pada pelarut kopi memiliki peak pada spektrum UV dan visible serta memiliki profil spektrum yang lebih mirip dengan larutan kopi. Sagu Kasbi dan Tepung Sagu Kasbi dengan pelarut kopi 0.5% memiliki peak absorbansi pada panjang gelombang antara 380-423 nm yang mengindikasikan interaksi awal antara Sagu Kasbi dan Tepung Sagu Kasbi dengan larutan kopi sedangkan pada pelarut kopi 0.3% dan 0.1% tidak ada. Nilai turbiditas Sagu Kasbi dan Tepung Sagu Kasbi berbanding lurus dengan nilai absorbansinya. Namun, Sagu Kasbi memiliki absorbansi dan turbiditas yang lebih tinggi dibandingkan Tepung Sagu Kasbi pada semua konsentrasi larutan kopi. Sagu Kasbi memiliki granula amilum yang membengkak dan ada yang pecah sedangkan Tepung Sagu Kasbi memiliki granula amilum yang seragam dan warna biru yang lebih pekat. Sagu Kasbi memiliki pH yang lebih rendah dibandingkan Tepung Sagu Kasbi