Implementasi Program Tak Takut Kehujanan dan Tak Takut Kepanasan (TAHU PANAS) di Kota Surabaya

Implementasi program Tahu Panas merupakan strategi dari pemerintah Kota Surabaya untuk menurunkan angka kemiskinan melalui perbaikan rumah tidak layak huni, tidak memiliki jamban dan kumuh yang masih ada di kota Surabaya setiap tahunnya. Pelaksanaan kebijakan ini diatur dalam Peraturan Walikota Surabaya no 41 Tahun 2015 tentang Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh di Kota Surabaya yang menargetkan 1000 rumah pada tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif Pemerintah Kota Surabaya terutama Dinas Sosial dan lembaga swakelola masyarakat yaitu UPKM (Unit Pembinaan Keluarga Miskin) menerapkan kebijakan ini sesuai dengan Peraturan Daerah yang telah ditetapkan di Kota Surabaya. Fokus Penelitian ini menggunakan teori George C. Edward III yang terdapat empat variabel yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi dan birokrasi. Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini sebagian telah berjalan baik di dalam pelaksanaannya. UPKM serta masyarakat sangat mendukung dengan adanya kebijakan ini. Komunikasi yang dilakukan antara Dinas dengan UPKM sudah baik dan penyampaian informasi kepada masyarakat. Namun pada pelaksanaannya masih terdapat permasalahan yaitu kurangnya sumber daya baik itu manusia, dan juga anggaran yang terbatas. Kemudian sosialisasi yang terbatas membuat beberapa masyarakat masih belum mengetahui secara detail tentang kebijakan Tahu Panas tersebut. Ada beberapa juga faktor penghambat salah satunya masyarakat yang meminta cepat selesai dalam perbaikan rumahnya serta keadaan cuaca yang menentukan penyelesaian sesuai target. Sehingga pelaksanaan kebijakan ini belum berjalan maksima