Makna Kematian Bagi Hidup: Etnografi Ritus Kematian Pada Masyarakat Desa Paubokol Di Lembata, Ntt

Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki banyak kebudayaan. Setiap kelompok masyarakat memiliki kepercayaan yang mendominasi. Mereka menggunakan kepercayaan yang mereka anut sebagai pedoman hidup misalnya mengenai kematian. Mereka memiliki cara sendiri untuk menanggapi fenomena kematian. Dalam menanggapi kematian, mereka memiliki ritus atau upacara kematian yang dianggap sebagai bentuk dari perpisahan antara orang yang hidup dengan orang yang sudah meninggal. Selain itu, ritus kematian di masyarakat Paubokol memberikan pelajaran bagi orang yang masih hidup dengan nilai-nilai kehidupan bermasyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan ritus seputar kematian dan maknanya bagi hidup. Metode penelitian ini menggunakan metode etnografi menurut David M. Fatterman dengan mencoba menuliskan dan menggambarkan sebuah kebudayaan dalam suatu masyarakat. Hasil penelitian Pelaksanaan ritus kematian masyarakat Paubokol dibagi menjadi beberapa bagian yakni sebelum kematian, saat kematian dan sesudah kematian. Ritual sebelum kematian dilakukan untuk penyembuhan penyakit seseorang akibat kesalahan adat. Penyembuhan ini dibantu oleh molan sebagai orang yang paham tentang budaya. Ritual saat kematian dilakukan sebagai tanda perpisahan antara orang meninggal dengan orang yang masih hidup. Ritual ini dimulai dari pemandian jenazah dan diakhiri dengan pengkuburan jenazah ke liang lahat. Ritual setelah kematian dilakukan dengan berbagai macam tujuan yakni mencari penyebab seseorang meninggal, dan membereskan kenangan jenazah sebagai tanda akhir duka