Analisa Kesesuaian Kurva Intensitas Durasi Frekuensi Menggunakan Metode Sherman, Ishiguro Dan Hasper Di Arboretum Sumber Brantas

Setiap daerah pasti memiliki bangunan air yang berfungsi untuk mengendalikan banjir ataupun untuk pembuangan air hujan, limbah domestik dan lain sebagainya. Pembangunan ini berpatokan pada besar debit rencana, dimana debit banjir rencana ini bergantung pada intensitas hujan yang terjadi di daerah tersebut. Terdapat tiga variabel utama hujan yang hampir selalu diamati untuk berbagai kebutuhan analisa, prediksi dan perencanaan, yaitu ketebalan hujan (R), durasi hujan (t), dan distribusinya dalam ruang dan waktu. Dalam perencanaan teknis tiga variabel ini merupakan variabel yang sangat penting. Studi ini dilakukan di lingkungan Arboretum Sumber Brantas untuk mendapatkan kurva Intensitas Durasi Frekuensi (IDF) yang paling sesuai antara beberapa metode yang akan dibandingkan. Dengan menggunakan alat penangkar hujan otomatis (ARR). Pada studi ini dilakukan analisa kesesuaian Intensitas Durasi Frekuensi (IDF) dengan data hujan selama 8 tahun dan diperpanjang dengan Partial Series menjadi 16 data. Mendapatkan Intensitas hujan akan menggunakan Metode Sherman, Ishiguro dan Hasper. Untuk membangun persamaan intensitas metode empiris membutuhkan intensitas hujan rancangan dari analisa distribusi frekuensi terpilih menggunakan kala ulang 2, 5, 10 dan 25 th yang nantinya akan dibandingkan dengan ketiga metode empiris menggunakan Kesalah Relatif (Kr), deviasi dan Nash-Sutcliffe (NSE). Metode yang terpilih akan divalidasi menggunakan kala ulang 2, 5 dan 10 th dengan intensitas hujan pengamatan berdasarkan peluang kala ulang dan diplot dalam bentuk kurva IDF. Hasil dari analisa menunjukkan bahwa Log Pearson III sebagai dasar perhitungan Metode empiris dan metode Sherman sebagai metode terpilih dengan rerata Kr sebesar 7,06; rerata NSE sebesar 0,96 dan rerata Deviasi sebesar 2,66. Hasil akhir dari validasi antara metode Sherman dengan intensitas hujan pengamatan berdasarkan peluang kala ulang memiliki nilai rerata Kr sebesar 6,79%; rerata NSE sebesar 0,96 dan rerata Deviasi sebesar 2,56. Pada Kurva IDF antara intensitas hujan pengamatan berdasarkan peluang kala ulang dengan metode Sherman menunjukkan bahwa semakin besar kala ulang yang digunakan maka akan semakin besar pula penyimpangan yang terjadi