Pengaruh Dosis Maggot (Hermetia Illucens) Yang Diperkaya Pada Pertumbuhan Ikan Patin (Pangasius Sp.) Dan Pemanfaatannya

Ikan patin (Pangasius sp.) merupakan salah satu komoditas budidaya perairan tawar di Indonesia yang mempunyai prospek bagus karena memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Ikan patin banyak dibudidayakan karena mudah beradaptasi dengan lingkungan. ikan patin merupakan komoditas unggulan dan banyak diminati baik masyarakat dalam negeri maupun luar negeri. Namun untuk pembudidayaannya sendiri terkadang masih mengalami masalah, salah satunya permasalahannya adalah pakan. Permintaan pakan yang cenderung tinggi sejalan dengan makin intensifnya kegiatan budidaya. Alternatif untuk menekan biaya pakan yang terlalu tinggi yaitu menggunakan pakan alternatif yang proteinnya setara atau lebih tinggi dari pakan sebelumnya. Maggot adalah salah satu pakan alternatif yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan tambahan karena memiliki protein tinggi. Maggot dapat diberikan pada ikan dengan 2 cara yaitu maggot segar dan tepung maggot. Namun belum diketahui jumlah dosis yang tepat serta pengaruhnya terhadap ikan patin sehingga perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh dosis maggot (H. illucens) yang diperkaya pada pertumbuhan ikan patin (Pangasius sp.) dan pemanfaatannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pemberian dosis maggot yang sesuai pada pertumbuhan ikan patin (Pangasius sp.) serta untuk mengetahui pengaruh pemberian maggot pada pertumbuhan ikan patin (Pangasius sp.) dan manfaatnya. Kegunaan dari penelitian ini adalah untuk mengetehaui dosis maggot yang terbaik terhadap pertumbuhan ikan patin serta manfaat yang terdapat pada maggot sehingga masyarakat dan pembudidaya dapat mengetahui pengaruh yang diberikan dan dapat memanfaatkan keberadaan maggot secara optimal. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2019 – Agustus 2019 di Laboratorium Budidaya Ikan Divisi Reproduksi Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang. Metode dalam penelitian ini adalah eksperimen RAL dengan 4 perlakuan dan masing-masing perlakuan 3 kali ulangan. Jumlah maggot yang diberikan berbeda yakni kontrol (5% pelet), 3%, 5%,dan 7% maggot dari bobot ikan. Parameter utama adalah kelulushidupan (SR), laju pertumbuhan spesifik (SGR), dan rasio konversi pakan (FCR), efisiensi pakan, parameter penunjang adalah kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pakan maggot dengan dosis yang berbeda berpengaruh terhadap kelulushidupan ikan patin. Dosis pakan yang terbaik dalam pemberian maggot terhadap laju pertumbuhan spesifik, rasio konversi pakan dan efisiensi pakan yaitu sebesar 7% dari biomassa ikan patin (Pangasius sp.