Analisis Kemampuan Pelepasan Dan Penyerapan Co2 Atmosfer Dan Laut Di Pesisir Lombok Utara Nusa Tenggara Barat

Gas CO2 merupakan salah satu gas penyebab utama pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim dan pengasaman yang telah terjadi di berbagai belahan bumi. Pegasaman laut terjadi karena peningkatan konsentrasi CO2. Pengasaman laut secara tidak langsung dapat merusak ekosistem dan mengancam produktivitas perikanan salah satunya yaitu kerang mutiara. Lombok merupakan salah satu daerah penghasil kerang mutiara terbaik di Indonesia. Apabila pengasaman laut terjadi maka lombok akan kehilangan tumpuan ekonominya karena efek dari pengasaman laut tersebut yaitu mengakibatkan kalsifikasi pada cangkang kerang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kemampuan pelepasan dan penyerapan karbon yang terjadi di perairan Lombok Nusa Tenggara Barat, dan mengetahui parameter lingkungan yang mempengaruhi tingkat konsentrasi CO2 yang ada di perairan Lombok Nusa Tenggara Barat. Penelitian dilakukan dengan pengambilan sampel secara insitu di perairan Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat bersama tim dari laboratorium biogeokimia dan oseanografi fisika P2O LIPI. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan data primer meliputi data Suhu, PCO2 air laut, PCO2 atmosfer, salinitas, pH, sedangkan data sekunder berupa data kecepatan angin, DIC, dan TA yang didapatkan dari aplikasi CO2calc dan ECMWF (European Centre for Medium-Range Weather Forecasts). Metode pengolahan data dikaji melalui empat parameter yang dapat diukur, yaitu DIC, total alkalinitas, pH dan pCO2. Jika dua dari parameter tersebut sudah didapatkan maka dapat mentukan dua parameter lainnya. Secara praktis pCO2 dapat dihitung menggunakan perangkat lunak CO2calc dengan model perhitungan dalam menentukan asumsi dan konstanta untuk menghitung pCO2. Analisis hasil dalam penelitian menggunakan analisis Pelepas dan Penyerap CO2 dan Principal Component Analysis (PCA). Penelitian ini dibagi menjadi 3 stasiun pengamatan yaitu Sungai, Pristin, dan Lamun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perairan Lamun dan Pristin berperan sebagai sink atau penyerap CO2 dari atmosfer ke laut karena memiliki nilai ∆pCO2 yang negatif dengan rata rata -17.843 µatm, dan -32.597 µatm. Pada perairan yang dekat dengan aliran sungai berperan sebagai source atau pelepas CO2 dari laut ke atmosfer karena memiliki nilai rata rata ∆pCO2 yang positif yaitu 343.674 µatm, kondisi ini disebabkan karena wilayah aliran sungai sangat terpengaruh oleh aktifitas antropogenik dari aliran sungai sungai kecil yang ada di sekitar Kabupaten Lombok Utara. Hasil dari analisis statistik Principal Component Analysis (PCA) didapatkan bahwa DIC, Total Alkalinitas, dan Salinitas memiliki pengaruh besar dan langsung terhadap perubahan ∆pCO2 diperairan Kabupaten Lombok Utara. Hasil tersebut berdasarkan Nilai DIC dan Total Alkalinitas yang berbanding lurus dengan perubahan ∆pCO