Analisis Struktur Komunitas Fitoplankton Sebagai Bioindikator Kualitas Air Di Perairan Mayangan Probolinggo, Jawa Timur

Perairan Mayangan, Probolinggo merupakan perairan yang memiliki pelabuhan dengan stasus Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP). Keberadaan PPP Mayangan, Probolinggo dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kualitas air yang ada di perairan ini. Fitoplankton sebagai produsen primer di suatu perairan sangat bergantung pada fluktuasi kualitas air yang terjadi dalam ekosistem perairan. Peran fitoplankton sebagai bioindikator memberikan gambaran terhadap kondisi kualitas air yang terdapat di suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur komunitas fitoplankton sebagai bioindikator kualitas perairan di perairan Mayangan, Probolinggo. Pengambilan sampel fitoplankton dan kualitas air dilakukan secara insitu. Data kualitas air yang diukur secara insitu yaitu ; suhu, pH kecerahan,salinitas. Sampel nitrat dan fosfat diukur menggunakan spectrometer di Laboratorium Hidrobiologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. Data kedalaman diperoleh melalui website Batimetri Nasional, Badan Informasi Geospasial (BATNAS BIG). Sampel fitoplankton diambil dengan metode horizontal, sampel kualitas air diambil pula dengan pengulangan 3 kali. Analisis data menggunakan analisis Korelasi Paerson dengan bantuan aplikasi SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata kualitas air di perairan Mayangan, Probolinggo adalah suhu sebesar 36,76oC, pH sebesar 7,19, salinitas sebesar 33,5 ppt, kecerahan sebesar 6,48 m, nitrat sebesar 0,023 mg/l, fosfat sebesar 0,022 mg/l, dan kedalaman sebesar 5,26 m. Adapun parameter kualitas air yang melebihi standar baku mutu yaitu suhu, nitrat, dan fosfat. Fitoplankton yang paling banyak ditemukan adalah chaetoceros dan skeletonema dimana kedua genus ini tergolong pada Harmful Alga Bloom (HAB). Berdasarkan uji analisis korelasi, didapatkan nilai kecerahan berkorelasi positif dengan kelimpahan fitoplankton di perairan Mayangan, Probolinggo. Nilai koefisien korelasi antara kecerahan dengan kelimpahan fitoplankton dikategorikan berkorelasi sedang atau cukup. Berdasarkan analisis cluster diperoleh pembagian 2 cluster dan 3 cluster. Untuk pengelompokan 2 cluster, stasiun 1 menjadi cluster 1 sementara stasiun 2, 3, dan 4 menjadi cluster 2. Sedangkan untuk pengelompokan 3 cluster, stasiun 1 menjadi cluster 1, stasiun 2 dan 3 menjadi cluster 2, sementara stasiun 4 menjadi cluster 3