Pengaruh Pemberian Bubuk Ekstrak Tinta Cumi-Cumi (Loligo Sp.) Pada Pakan Terhadap Histopatologi Usus Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas Hydrophila

Ikan nila merupakan salah satu ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di Indonesia karena ikan nila memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Permintaan ikan nila dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Tingginya peningkatan akan ikan nila maka para pembudidaya dituntut untuk meningkatkan produksi. Hambatan yang sering ditemui pada produksi ikan nila yaitu serangan penyakit. Salah satu penyakit yang sering menyerang ikan nila yaitu MAS. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila. Pengendalian penyakit menggunakan antibiotik kini sudah dibatasi karena menyebabkan bakteri menjadi resisten dan menimbulkan residu paka ikan. Oleh karena itu perlu digunakan bahan alami yang berfugsi sebagai antibakteri. Yaitu bubuk tinta cumi-cumi (Loligo sp). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian bubuk tinta cumi-cumi (Loligo sp.) terhadap histopatologi usus ikan nila (O. niloticus) yang diinfeksi bakteri A. hydrophila. Laboratorium Ilmu Teknologi Hasil Perairan Devisi Keamanan Hasil Perikanan dan Laboratorium Hidrobiologi Divisi Sumberdaya Ikan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, dan Laboratorium Patologidan Anatomi Fakultas Kedokteran, Universitas Brawijaya Malang pada bulan Januari – Maret 2019.Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan pemberian ekstrak tinta cumi-cumi dengan dosis 52,5 ppm (A,) 62,5 ppm (B), 72,5 ppm (C), kontrol positif dan Kontrol negatif. Parameter utama dalam penelitian adalah mengetahui histopatologi usus ikan nila, sedangkan parameter penunjang dalam penelitian ini adalah gejala klinis, kualitas air (pH,suhu, dan DO) dan kelulushidupan ikan nila. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pemberian bubuk ekstrak tinta cumi-cumi berpengaruh terhadap histopatologi usus ikan nila. Adapun rerata kerusakan nekrosis ikan nila untuk perlakuan A (52,5 ppm) yaitu 2,4 %, B (62,5 ppm) 2,1 % dan C (72,5 ppm) 2,2%. Hal tersebut dibuktikan dengan bentuk grafik kudratik dengan persamaan y = 2,6054 - 0,025x +0,0003x2 dengan koefisien nilai determinasi R2 sebesar 0,74 .Pemberian bubuk tinta cumi-cumi berpengaruh terhadap kerusakan kongesti usus ikan nila dengan nilai rata-rata berturut turut 2,33%; 1,93% dan 2,07%. Hal tersebut dibuktikan dengan bentuk grafik kuadratik dengan persamaan y = 2,4582 - 0,0215x + 0,0002x2 dengan koefisien nilai determinasi R2 sebesar 0,77 Hasil pengamatan gejala klinis ikan nila yang terinfeksi memiliki tingkah laku berenang yang melemah dan ciri-ciri morfologi yang ditimbulkan berupa tubuh terdapat bercak merah dan ekor yang geripis. Hasil pengamatan parameter kualitas air yang terdiri dari suhu, oksigen terlarut dan derajat keasaman menunjukkan hasil yang normal. Nilai rata-rata kelulushidupan ikan nila untuk perlakuan A (52,5 ppm) 79,43%, perlakuan B (62,5 ppm) yaitu 89,49%, perlakuan C yaitu 81,95%. Hal tersebut dibuktikan dengan bentuk grafik kuadratik yaitu nilai persamaan y= 58,285+ 1,5357x - 0,0173x2 dengan nilai determinasi R2 sebesar 0,80. Sehingga perbedaan hasil histopatologi usus ikan nila selama penelitian berlangsungviii disebabkan oleh perlakuan dosis bubuk ekstrak tinta cumi-cumi dan antibiotik oxytetracycline yang diberika