Pengaruh Infasi, BI Rate, Kurs Rupiah dan Harga Minyak Dunia terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (Studi pada Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017)

Kemajuan perkembangan ekonomi suatu negara dapat ditunjukkan melalui keadaan pasar modalnya. Perkembangan pasar modal berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada variabel ekonomi makro suatu negara. Indikator ekonomi makro yang berkaitan dengan pasar modal, diantaranya adalah tingkat inflasi, kurs, tingkat suku bunga dan keadaan perekonomian internasional. Perkembangan tingkat inflasi, kurs rupiah, tingkat suku bunga dan harga minyak dunia yang fluktuatif dapat menyebabkan naik turunnya harga saham yang dapat dilihat pada indeks harga saham gabungan. Sehingga informasi tersebut berguna bagi calon investor untuk menentukan kegiatan investasi pada pasar modal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inflasi, BI Rate, kurs rupiah dan harga minyak dunia terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2017 secara simultan maupun parsial. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh selama periode penelitian tahun 2013 hingga 2017. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan variabel inflasi, BI Rate, kurs rupiah dan harga minyak dunia berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Secara parsial, inflasi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) , kurs rupiah dunia tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan harga minyak dunia tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). BI Rate secara parsial berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)