Pengaruh Pemberian Air Minum Dengantawas Terhadap Kadar Malondialdehyde (Mda) Dan Histopatologi Heparpada Tikus Putih(Rattus Norvegicus)

Peningkatanpopulasi di Indonesia menyebabkankebutuhan air menjadisemakintinggi. Masyarakatmemanfaatkantawassebagaipenjernih air tanpamengetahuibahaya yang ditimbulkanolehtawasterhadapkesehatantubuh. Jikatawasdikonsumsiberlebihandapatmerusaktubuhdanmenimbulkankondisistreso ksidatif. Penelitianinibertujuanuntukmengetahuipengaruhpemberian air minumdengantawasterhadapkadarMDA dangambaranhistopatologiheparpadatikusputih (Rattusnorvegicus). Penelitianinimemiliki lima kelompokperlakuanantara lain, kontrolnegatifdiberikan air minum yang tidakmengandungtawasdanempatkelompokperlakuan air minumdengankonsentrasitawas 1250 ppm, 1500 ppm, 1750 ppm, dan 2000 ppm. Parameter yang diamatipadapenelitianiniyaitukadar MDA yang diukurdenganspektofotometridanhistopatologihepar yang diwarnaidenganHaematoxylin- Eosin (HE). Data hasilkadar MDA dianalisasecarakuantitatifmenggunakanujiOne Way ANOVA dilanjutkanuji Beda NyataJujurdengansoftware SPSS for Windowsdengankepercayaan 95% (α = 5%)danpreparathepardianalisasecaradeskriptifmenggunakanmikroskopcahayaperb esaran 100x dan 400x. Hasil penelitian ini, tikus yang diberi paparan air minum tawas menunjukan peningkatan kadar MDA yang signifikan pada kelompokP2 (1500 ppm), P3 (1750 ppm), dan P4 (2000 ppm). Paparan air minum tawas mempengaruhi histopatologi hepar dengan menimbulkan kerusakan pada selhepatosit. Kesimpulan dari penelitian ini adalah paparan air minum yang mengandung tawas dapat meningkatkan kadar MDA dan mempengaruhi gambaran histopatologi hepar