Pengaruh Terapi Gel Getah Pohon Jaran(Lannea Coromandelica) Terhadap Ekspresi Tgf-Βdan Histopatologi Kulitpada Luka Kastrasi Tikus (Rattus Norvegicus) Yang Diinfeksistaphylococcus Aureus

Infeksi bakteri pada luka kastrasi dapat memperlama kesembuhan luka. Luka kastrasi yang tidak aseptis dapat menjadi port of entry dari bakteri patogen Staphylococcus aureus sehingga luka menjadi semakin parah dan sembuh lebih lama. Oleh karena itu dibutuhkan terapi untuk mempercepat kesembuhan luka serta memiliki sifat antimikroba untuk mengatasi infeksi pada luka kastrasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekspresi TGF-β serta histopatologi pada jaringan luka kastrasi yang diterapi menggunakan gel getah pohon jaran (Lannea coromandelica). Gel getahpohon jaran dibuat dengan basis CMC NA dengan konsentrasi getah pohon jaran 5%, 10%, dan 15%. Hewan coba dalam penelitian ini adalah tikus putih (Rattus norvegicus) jantan berumur 8-12 minggu dengan berat 200-250 gram yang dibagi menjadi 5 kelompok yang masingmasing terdiri dari 4 ekor tikus. Kelompok 1 adalah kelompok kontrol negatif yang dijahit lukanya dengan benang silk steril dan diterapi gentamisin sulfat 0.1%.Kelompok 2 adalah kelompok kontrol positif yang dijahit lukanya dengan benang silk yang dikontaminasi S. aureus 105 CFU/ml. Kelompok 3, 4, dan 5 adalah kelompok yang dijahit lukanya dengan benang silk yang dikontaminasi S. aureusdan diterapi gel getah pohon jaran dengan konsentrasi masing-masing 5%, 10%, dan 15%. Ekspresi TGF-β pada preparat IHK diamati menggunakanimmunoratio. Analisis data dilakukan dengan uji one way ANOVA dan uji tukey. Terapi gel getahpohonjarankonsentrasi 10% menunjukkanpeningkatansignifikanterhadapekspresiTGF-β. Pemberian gel getahpohonjarankonsentrasi 10%menunjukkanhasilterapi yangpaling baikdilihatdariperbaikanjaringanlukaberdasarkanpembentukanjaringangranulasi.p adahistopatologikulit