Efek Preventif Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca) Terhadap Kadar Trigliserida Dan Gambaran Histopatologi Aorta Pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Model Hiperkolesterolemia

Hiperkolesterolemia merupakan kondisi dimana kadar kolesterol di dalam darah mengalami peningkatan dari batas normal. Ekstrak kulit pisang kepok (Musa paradisiaca) mengandung pektin, tanin, saponin, dan flavonoid yang memiliki efek preventif terhadap hiperkolesterolemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek preventif dari kulit pisang kepok (Musa paradisiaca) terhadap kadar trigliserida dan gambaran histopatologi aorta pada tikus putih (Rattus norvegicus) model hiperkolesterolemia. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 20 ekor tikus yang dikelompokkan menjadi kelompok kontrol negatif, kelompok hiperkolesterolemia, dan kelompok hiperkolesterolemia yang mendapat terapi ekstrak kulit pisang kepok (Musa paradisiaca) selama 21 hari dengan dosis 22,05mg/150gBB; 44,1mg/150gBB; dan 88,2mg/150gBB. Diet hiperkolesterolemia diberikan selama 14 hari (3,02g/150gBB) dengan komposisi minyak babi 10%, kuning telur puyuh 5% dan asam kholat 0,1%. Pemeriksaan kadar trigliserida menggunakan metode GPOPAP, dianalisis secara kuantitatif menggunakan uji ANNOVA (α=0,05) dan dilanjutkan dengan uji Tukey (p < 0,01). Sedangkan gambaran histopatologi aorta diamati dengan pewarnaan Hematoxilin-Eosin disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak kulit pisang kepok (Musa paradisiaca) pada masing-masing perlakuan secara sangat signifikan (p < 0,01) dapat menurunkan kadar trigliserida dan memperbaiki sel endotel dan tunika media pada gambaran histopatologi organ aorta. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian ekstrak kulit pisang kepok (Musa paradisiaca) dapat mencegah kenaikan kadar trigliserida dengan dosis terbaik adalah 88,2mg/150gBB serta memperbaiki gambaran histopatologi aorta