Studi Hubungan Kadar Testosteron Dengan Leuteinizing Hormone (Lh) Pada Siklus Reproduksi Lutung Jawa (Trachypithecus Auratus) Jantan Umur Dewasa Di Javan Langur Center

Lutung Jawa (Trachypithecus auratus) adalah salah satu satwa endemik Indonesia yang termasuk dalam kategori Vulnerable (rentan) berdasarkan Red List IUCN. Hal yang mempengaruhi status satwa endemik ini hampir punah salah satunya adalah kegagalan bereproduksi. Siklus reproduksi dapat diketahui melalui pemonitoran hormon reproduksi seperti testosteron, LH dan FSH. Informasi mengenai siklus reproduksi dapat menentukan masa pubertas dan masa subur bagi lutung Jawa untuk melakukan perkawinan sehingga dapat mengoptimalkan proses spermatogenesis hingga keberhasilan perkawinan. Adanya ikatan spesifik (LH) dan FSH pada reseptor masing-masing dalam dalam jaringan interstitial dan tubulus seminiferus, menunjukkan adanya interaksi testis dengan gonadtropin pada hewan jantan menyebabkan peningkatan kadar testosteron. Peningkatan pada pola hormonal menentukan hewan sedang dalam siklus reproduksi. Deteksi hormon testosteron dan LH dilakukan secara non-invasive menggunakan sampel dari feses. Sampel feses yang telah dikoleksi selama 30 hari dilakukan ekstraksi dan pembacaan menggunakan Monkey Luteinizing Hormone ELISA reader merk BT Lab dengan Cat.No E0052MK dan Cat No E0008MK. Hasil diperoleh terdapat hubungan yang sejalan antara fluktuasi testosteron dan LH pada siklus reproduksi lutung Jawa jantan. Lama durasi siklus lutung Jawa Luki 14 hari dan lutung Jawa Moses 10 hari setiap satu bulan