Pengaruh Pemberian Lemak Cair Omentum Sapi Terhadap Ekspresi Interleukin-10 (Il-10) Dan Gambaran Histopatologi Kulit Pada Kesembuhan Luka Bakar Derajat III Tikus Putih (Rattus Norvegicus)

Luka bakar adalah kerusakan atau kehilangan jaringan yang disebabkan oleh panas, radiasi, kimia dan listrik. Luka bakar derajat III merupakan kejadian yang memiliki tingkat keparahan yang tinggi. Lemak omentum sapi diketahui mengandung asam laurat, asam linolenat, asam oleat dan asam arakidonat, yang berfungsi sebaga antimikroba dan berguna dalam penyembuhan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian lemak cair omentum sapi terhadap ekspresi IL-10 dan gambaran histopatologi kulit pada kesembuhan luka bakar derajat III tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 20 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) strain Wistar jantan dengan berat badan 100-150 gram dibagi menjadi 4 kelompok dengan 5 ulangan, yaitu K1 (kontrol negatif), K2 (kontrol positif yang diberi terapi dengan Normal Saline), P1 diberi terapi dengan Bioplacenton dan P2 diberi terapi dengan lemak cair omentum sapi steril sebanyak 1 ml diberikan 2 hari sekali selama 14 hari. Pengamatan ekspresi IL-10 menggunakan metode Imunohistokimia dan histopatologi kulit dengan pewarnaan Haematoxylin-Eosin. Data ekspresi IL-10 dianalisa dengan menggunakan uji statistik one-way ANOVA dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) p<0,05 dan histopatologi kulit dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian terapi lemak cair omentum sapi secara signifikan (p