Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Pare Hijau (Momordica Charantia Less) Terhadap Jumlah Spermatid Dan Jumlah Spermatozoa Tikus Putih (Rattus Norvegicus)

Overpopulasi hewan di Indonesia terjadi karena tingkat reproduksi hewan yang tidak bisa dikontrol. Kondisi ini menjadi alasan pentingnya sebuah solusi yang mampu menekan angka populasi hewan yang terlantar. Upaya pengendalian dapat dilakukan denga sterilisasi pada hewan jantan, selain itu dapat digunakan obat tradisional dengan menggunakan tanaman buah pare hijau (Momordica charantia Less) sebagai antifertilitas. Senyawa aktif dalam buah pare hijau yaitu triterpenoid bekerja dengan menghambat perkembangan sel spermatogenik melalui efek hormonal. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh pemberian ekstrak buah pare hijau sebagai obat antifertilitas tikus jantan berdasarkan jumlah spermatid dan jumlah spermatozoa. Penelitian ini menggunakan 4 macam kelompok perlakuan tikus yaitu kelompok tikus sehat yang hanya diberikan pakan dan minum disebut kelompok kontrol negatif (K-) dan kelompok tikus P1, P2, P3 masing-masing diberi ekstrak buah pare hijau dengan dosis bertingkat yaitu 50 mg/100g BB, 75 mg/100g BB, dan 100mg/100g BB. Pemberian ekstrak buah pare hijau dilakukan dengan cara disonde satu kali dalam sehari selama 28 hari. Penurunan jumlah spermatid berdasarkan gambaran histopatologi testis dan jumlah spermatozoa berdasarkan hemositometer Improved Neubauer selanjutnya dianalisa dengan metode kuantitatif menggunakan one way ANOVA dengan taraf kepercayaan α = 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak buah pare hijau dosis 100mg/100g BB mampu menurunkan jumlah spermatid dan jumlah spermatozoa sangat signifikan (P