Penurunan Kualitas Semen Cair Sapi Limousin Menggunakan Pengencer Tris Aminomethan Dan Cep-3 Dengan Lama Simpan 6 Bulan Pada Suhu 3-5ºc

Semen cair merupakan alternatif bagi setiap kalangan karena tidak menggunakan nitrogen cair dan dapat mempertahankan fertilitas spermatozoa. Terdapat dua pengencer yang dapat digunakan untuk mempetahankan kualitas semen yaitu pengencer Tris aminomethan dan pengencer CEP-3. Semen cair di lapang mempunyai permasalahan mengenai media dan waktu penyimpanan. Berdasarkan fakta tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh waktu penyimpanan pengencer CEP-3 + 10% Kuning Telur dan pengencer Tris Aminomethan + 20% terhadap kualitas semen sapi Limousin Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas pengencer CEP-3 dan pengencer Tris aminomethan dengan lama simpan 6 bulan terhadap motilitas, viabilitas dan abnormalitas semen sapi Limousin selama penyimpanan suhu 3-5ºC. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 25 April 2018 sampai 26 Ferbuari 2019 di Laboratorium Reproduksi Ternak Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman penyimpanan pengencer semen cair dan bagi unit pelaksana teknis IB dalam membuat pengencer semen. Materi penelitian yang digunakan yaitu pengencer Tris Aminomethan dan CEP-3 dengan lama simpan 6 bulan. Semen sapi Limousin didapatkan dari Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari yang diambil setiap seminggu dua kali menggunakan collection tube. Kuning telur yang digunakan adalah telur dengan umur 3-5 hari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen laboratorium dengan 2 perlakuan dan 10 ulangan. Perlakuan penelitian yaitu P0 (Tris Aminomethan+20% KT) dan P1 (CEP-3 +10% KT). Pengamatan dilakukan setiap 24 jam sampai hari ketiga meliputi motilitas, viabilitas dan abnormalitas. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji t berpasangan. Hasil penelitian untuk rataan dan Standar Deviasi (SD) pada penyimpanan hingga hari ke-3 menunjukan bahwa P0 memiliki persentase motilitas lebih tinggi (26,8±5,2%) dari pada P1 (26,3±7,2%). Berdasarkan rataan persentase viabilitas spermatozoa, P1 (59,6±5,8%) lebih tinggi dari pada P0 (59,5±5,8) begitu juga dengan rataan persentase abnormalitas spermatozoa P1 (14,6±2,1%) lebih tinggi dari pada P0 (14,1±1,4%). Disimpulkan bahwa Pengencer Tris Aminomethan+20% KT dan CEP-3+10% KT mengalami penurunan setiap harinya 5%, hal ini menunjukkan bahwa penyimpanan pengencer dengan lama simpan 6 bulan masih dikatakan baik dan dapat digunakan. Saran dari penelitian ini adalah dilakukan penelitian lebih lanjut pada masa simpan yang berbeda menggunakan semen dengan motilitas >70%