Eksplorasi Polimorfisme Merak India (Pavo Cristatus) Leucistic Dan Non-Leucistic Berdasarkan Gen Tyrosinase (Tyr) Dengan Metode Polymerase Chain Reaction Di Eco Green Park Kota Batu

Merak India (Pavo cristatus) merupakan salah satu jenis merak yang populasinya terus mengalami penurunan di alam liar. Merak India seringkali mengalami kondisi yang disebut dengan leucistic yang ditandai dengan warna bulu yang berwarna putih akibat kurangnya pigmentasi melanin. Gen Tyrosinase (TYR) merupakan gen terkait melanogenesis utama untuk kulit atau warna bulu. Gen TYR merupakan gen yang mengkode enzim tirosinase yang terletak di melanosit, sebagai sel yang menghasilkan pigmen yang disebut melanin. Perubahan atau mutasi pada gen ini dapat menghasilkan enzim yang rusak yang dapat mengganggu laju produksi melanin. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perbedaan sekuen gen TYR pada Merak India dalam kondisi leucistic dan non-leucistic berdasarkan menggunakan metode PCR. Sampel yang digunakan berupa 2 sampel bulu merak leucistic dan 2 sampel bulu merak non-leucistic. Amplifikasi DNA dilakukan dengan metode PCR menggunakan primer forward (TYR_F) 5’-TCA TGG GGT TCA ACT GTG GG-3’ dan primer reverse (TYR_R) 5’-TCT CAC GTT CCC ATA GCA GC-3’ kemudian dilanjutkan proses sekuensing produk PCR. Analisis hasil sekuen dilakukan menggunakan software BioEdit dan NCBI BLAST. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan sekuen antara Merak India leucistic dan Merak India non-leucistic pada basa ke-44 namun tidak menyebabkan terjadinya perubahan asam amino sehingga mutasi yang terjadi disebut mutasi diam atau silent mutation. Perubahan basa sitosin (C) menjadi timin (T) pada basa ke-44 tidak mempengaruhi perubahan asam amino sehingga tidak mengakibatkan perubahan protein. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perbedaan sekuen gen TYR antara Merak India leucistic dan Merak India non-leucistic tidak menyebabkan perubahan warna bulu pada merak di Eco Green Park, Kota Batu