Hubungan Lupus Nefritis, Hiponatremia, dan Hipoalbuminemia terhadap Mortalitas pada Pasien Lupus Eritematosus Sistemik di RSUD Dr.Saiful Anwar Malang.

Lupus Eritematosus Sistemik merupakan penyakit inflamasi kronis yang disebabkan oleh sistem imun menghasilkan antibodi yang menyerang jaringan diri sendiri. Manifestasi klinis yang timbul pada pasien lupus eritematosus sistemik seperti lupus nefritis, hiponatremia, dan hipoalbuminemia. Insidensi kasus baru lupus eritematosus sistemik yang dilaporkan oleh Perhimpunan SLE Indonesia pada tahun 2016 memperoleh rata – rata data dari 8 rumah sakit adalah 10,5. Lupus nefritis mempengaruhi sekitar 60% pasien SLE Hiponatremia terjadi pada 30 dari 100 pasien SLE. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lupus nefritis, hiponatremia, dan hipoalbuminemia terhadap mortalitas pada pasien lupus eritematosus sistemik di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Metode yang dilakukan dengan mengumpulkan data pasien SLE yang pernah dirawat di poli reumatologi dan rawat inap RSUD Dr. Saiful Anwar Malang tahun 2013 - 2017. Dalam penelitian ini juga dilakukan wawancara pada pasien SLE yang datang ke Poliklinik Reumatologi dengan tujuan untuk melengkapi data dan didapatkan 373 pasien. Hasil penelitian dianalisis dengan uji deskriptif, uji chi-square dan uji multivariat (regresi logistik biner). Jumlah pasien yang mengalami lupus nefritis sebanyak 255, hiponatremia 158, hipoalbuminemia 185, hiponatremia dan hipoalbuminemia 117, hiponatremia dan lupus nefritis 127, hipoalbuminemia dan lupus nefritis 162, dan pasien yang mengalami ketiganya sebanyak 102. Lupus nefritis tidak mempengaruhi tingkat mortalitas pasien (p=0,119). Hiponatremia, hipoalbuminemia, hiponatremia dan hipoalbuminemia, hiponatremia dan lupus nefritis, hipoalbuminemia dan lupus nefritis, dan kombinasi ketiganya mempengaruhi tingkat mortalitas pasien (p=0,000). Dari hasil uji multivariat yang paling berpengaruh terhadap mortalitas pasien lupus adalah hipoalbuminemia (p=0,000)