Tingkat Keberhasilan Inseminasi Buatan Menggunakan Semen Sexing Dosis Ganda dengan Pada Sapi Peranakan Ongole

Inseminasi Buatan (IB) adalah salah satu teknologi tepat guna yang dapat digunakan untuk meningkatkan mutu genetika ternak dan mempercepat peningkatan populasi ternak. Semen sexing adalah proses pemisahan dari spermatozoa Y dan spermatozoa X yang bertujuan untuk dapat menghasilkan pedet jantan dan sebagai alternatif peningkatan efisiensi reproduksi dalam program IB. Penelitian lapang ini dilaksanakan di peternakan rakyat di Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban pada tanggal 23 Juni 2018 sampai 25 Oktober 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat keberhasilan hasil IB menggunakan semen sexing dan non sexing dosis ganda berdasarkan Non Return Rate (NRR) dan Conception Rate (CR) pada sapi Peranakan. Materi penelitian yang digunakan adalah Peranakan Ongole sebanyak 37 ekor sapi yang berahi dan memiliki skor BCS antara 4-6 dari rentang skala penilaian 1-9. Pada 23 ekor menggunakan semen sexing dosis ganda dan 14 ekor menggunakan semen non sexing dosis ganda. Semen yang digunakan adalah semen beku non sexing dan semen beku sexing yang diproduksi dari BBIB Singosari. Semen sexing dilakukan dengan metode Sentrifugasi Gradien Densitas percoll dengan menggunakan spermatozoa Y. Metode yang digunakan dalam penelitian lapang ini adalah eksperimental lapang yaitu dengan membandingkan IB menggunakan semen sexing dan non sexing. Parameter evaluasi keberhasilan IB diukur dengan NRR dan CR. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada pengukuran NRR1 semen non sexing diperoleh persentase 85,71% dan 78,57%. Pada NRR2 semen sexing diperoleh persentase 78,26% dan 73,91%. Pada persentase nilai CR pada semen non sexing menghasilkan 8 ekor sapi bunting dari 14 ekor sapi betina berahi dengan persentase 57,14%. Pada semen sexing menghasilkan 12 ekor sapi bunting dari 23 ekor sapi betina berahi dengan persentase 52,17%. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tingkat keberhasilan Inseminasi Buatan berdasarkan nilai rata-rata Non Return Rate pada sapi Peranakan Ongole dengan dosis ganda menggunakan semen beku sexing lebih rendah (76,08%) dibandingkan dengan semen beku non sexing (82,14%). Nilai Conception Rate menggunakan semen beku sexing lebih rendah (52,17%) dibandingkan dengan semen beku non sexing (57,17%). Saran dari hasil penelitian lapang ini adalah perlu dilakukan peningkatan efisiensi reproduksi serta menejemen pemeliharaan ternak yang baik serta membandingkan tingkat keberhasilan inseminasi buatan dosis ganda menggunakan semen sexing metode SGDP dengan metode sexing lain dan menggunakan ternak yang lebih banyak