Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemilihan Metode Kontrasepsi Suntik di Wilayah Kerja Puskesmas Arjowinangun Kota Malang.

Indonesia merupakan salah satu Negara yang termasuk berpenduduk tinggi. Pemerintah secara aktif telah melakukan program penekanan jumlah penduduk menggunakan kontrasepsi. Kontrasepsi suntik merupakan kontrasepsi paling banyak diminati. Berbagai faktor dapat mempengaruhi dalam pemilihan metode kontrasepsi suntik. Tujuan penelitian adalah menentukan faktor-faktor yang berpengaruh/berhubungan dengan pemilihan kontrasepsi suntik di Puskesmas Arjowinangun Kota Malang. Penelitian menggunakan rancangan cross sectional study. Populasi penelitian ialah pengguna kontrasepsi suntik di Kelurahan Mergosono lingkup wilayah kerja Puskesmas Arjowinangun. Sampel diambil dengan cara purposive sampling berjumlah 254 ibu. Variable independen ialah usia, paritas, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, biaya kontrasepsi, dan pekerjaan sedangkan variable dependen ialah pemilihan metode kontrasepsi suntik. Hasilnya didapatkan karakteristik ibu pengguna kontrasepsi suntik ialah paling banyak berusia tidak beresiko (20-35 tahun) sebesar 63,4%, paritas sedang (2-3 anak) sebesar 49,6%, tingkat pendidikan dasar (SD-SMP) sebesar 46,9%, tingkat ekonomi dibawah UMK (64,6%), biaya kontrasepsi tinggi (>20.000) sebesar 54,7%, dan tidak bekerja (57,7%). Hasil uji statistik Chi Square, ada hubungan yang signifikan antara usia, paritas, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, biaya kontrasepsi, dan pekerjaan dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik. Disarankan kepada ibu untuk lebih memperhatikan faktor-faktor terkait kontrasepsi suntik. Bagi perawat diharapkan untuk perlu memahami pentingya pemberian informasi dan pengetahuan kepada pengguna kontrasepsi mengenai efektifitas, faktor-faktor yang perlu diperhatikan, dan efek samping terkait metode kontrasepsi suntik