Self-Regulated Learning Strategies of High Achievers (A Case Study of the First Year Students at SMAN 1 Malang)

Keterampilan berbahasa Inggris diperlukan pada era saat ini, oleh sebab itu bahasa Inggris termasuk dalam salah satu mata pelajaran wajib pada Kurikulum 2013 revisi untuk siswa SMA. Kurikulum 2013 revisi dan UKBM menekankan pada pembelajaran terpusat pada siswa. Siswa dilatih untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui aktivitas dan pengalaman belajar mandiri mereka. Salah satu strategi agar kegiatan belajar mandiri berhasil adalah menggunakan strategi pembelajaran terarah mandiri. Strategi pembelajaran terarah mandiri dalam pembelajaran bahasa Inggris membantu siswa untuk mendapatkan dan mempertahankan prestasi akademik mereka. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara siswa SMA menggunakan strategi pembelajaran terarah mandiri dalam mendapatkan prestasi akademik yang baik. Penelitian ini menggunakan studi kasus yang merupakan bentuk analisa kualitatif yang sangat populer. Data diperoleh dari wawancara guru bahasa Inggris dan kuesioner siswa sebagai studi awal. Data utama diperoleh melalui wawancara dengan 3 siswa dari siswa kelas 10 SMAN 1 Malang yang sesuai kriteria dan tergolong siswa berprestasi tinggi untuk mengetahui keberadaan strategi pembelajaran terarah mandiri yang mereka gunakan berdasarkan teori dari Zimmerman dan Pons (1986) dan Kadioglu, dkk. (2014). Studi ini mengungkapkan bahwa adanya penggunaan dan cara strategi pembelajaran terarah mandiri (SRL) yang digunakan oleh setiap siswa berprestasi tinggi berbeda-beda. Seluruh partisipan meggunakan (SRL) strategi dalam memeroleh kinerja akademik yang baik pada Bahasa Inggris termasuk perencanaan, upaya regulasi, regulasi motivasi, fokus perhatian, sumber daya tambahan, strategi tugas, instruksi mandiri, evaluasi diri, pengorganisasian dan transformasi, penetapan tujuan dan perencanaan, mencari informasi, menyimpan catatan dan pemantauan, penataan lingkungan, konsekuensi diri, berlatih dan menghafal, mencari bantuan sosial, meninjau catatan. Namun, terdapat total tidak adanya penggunaan dalam pemberian hadiah pada strategi konsekuensi diri. Berdasarkan hasil dari penelitian, penulis menyarankan kepada guru bahasa Inggris agar mereka memberikan informasi (SRL) yang dapat diterapkan oleh siswa. Kemudian, penulis menyarankan siswa untuk menemukan (SRL) srategi sendiri menyesuaikan dengan preferensi mereka. Terakhir, penulis menyarankan untuk peneliti selanjutnya agar mempelajari bagaimana strategi pembelajaran terarah mandiri digunakan oleh siswa pada level kompetensi lain, seprti siswa berkemampuan menengah atau rendah