Hubungan Motivasi dengan Aktivitas Fisik Pasien Gagal Jantung di RSUD Dr. Saiful Anwar dan RSI Aisyiyah Kota Malang.

Pasien gagal jantung diketahui cenderung memiliki kualitas hidup yang buruk. Aktivitas fisik merupakan salah satu manajemen non-farmakologi yang direkomendasikan kepada pasien gagal jantung untuk mendapatkan prognosis yang lebih baik. Namun, kepatuhan pasien gagal jantung terhadap aktivitas fisik tergolong rendah. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi aktivitas fisik, salah satunya motivasi. Motivasi merupakan sikap yang mendasari atau menggerakkan seseorang untuk bertindak. Oleh karena itu, motivasi merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi aktivitas fisik seseorang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan motivasi dengan aktivitas fisik pasien gagal jantung di RSUD Dr. Saiful Anwar dan RSI Aisyiyah Kota Malang. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 83 orang. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling. Data mengenai motivasi dan aktivitas fisik diperoleh menggunakan kuesioner Exercise Motivation Index dan International Physical Activity Questionnaire Long Version. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi yang dominan pada responden adalah motivasi psikologis (mean 14,16). Jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan oleh sebagian besar responden adalah aktivitas fisik intensitas sedang (62,7%). Uji statistik korelasi Spearman rank didapatkan p-value dengan nilai 0,000 bermakna bahwa terdapat hubungan antara motivasi dengan aktivitas fisik. Hasil korelasi koefisien adalah 0,652 menunjukkan bahwa nilai hubungan kuat dan searah, artinya jika motivasi tinggi maka aktivitas fisik juga tinggi. Kesimpulan: motivasi yang tinggi dapat meningkatkan aktivitas fisik pasien gagal jantung