Pengaruh Konsentrasi Etanol terhadap Kadar Total Antosianin pada Ekstrak Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L.) dengan Metode Spektrofotometri UV-Visible.

Ubi jalar ungu (Ipomoea batatas L.) merupakan tanaman pangan yang potensial untuk dikembangkan karena mengandung senyawa antosianin. Salah satu mekanisme antosianin adalah sebagai antioksidan. Untuk mendapatkan antosianin dalam jumlah yang tinggi dari ubi jalar ungu maka perlu dilakukan optimasi terkait metode ekstraksi, jenis pelarut, konsentrasi pelarut, dan lain-lain. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas ekstrak adalah konsentrasi pelarut. Oleh karena itu, diperlukan adanya eksplorasi perbedaan konsentrasi pelarut dalam proses ekstraksi yang tepat sehingga diperoleh ekstrak ubi jalar ungu dengan nilai rendemen dan kadar antosianin yang optimal. Pada penelitian ini dilakukan ekstraksi maserasi ubi jalar ungu dengan 3 perbandingan konsentrasi pelarut etanol yaitu etanol 70%, 80% dan 96%. Pengukuran kadar total antosianin ekstrak dilakukan dengan menggunakan metode pH differensial spektrofotometri. Analisa data hasil penelitian dilakukan menggunakan analisa ragam (one way ANOVA) dengan nilai signifikansi 5%. Analisa dilanjutkan dengan uji post hoc Tukey HSD dan uji korelasi Pearson. Rendemen tertinggi ekstrak berturut-turut didapatkan oleh pelarut etanol 80%, etanol 96% kemudian etanol 70% dengan nilai 6,44%, 5,16% dan 4,97%. Kadar total antosianin tertinggi berturut-turut didapatkan oleh pelarut etanol 96%, etanol 70%, dan etanol 80% dengan nilai 72 mg/100 gram, 22 mg/100 gram, dan 16 mg/100 gram. Dari hasil penelitian, didapatkan pengaruh perbedaan konsentrasi etanol terhadap kadar total antosianin ekstrak ubi jalar ungu