Representation of Social Issues in Siti and Turah Movie: A Study of Pierre Bourdieu’s Social Practice and Symbolic Violence

Film adalah salah satu medium representasi. Melalui pemahaman tersebut, film dapat dimengerti sebagai medium dimana banyak praktik dan aspek-aspek kehidupan yang terjalin didalam elemen-elemen film sepanjang jalan cerita berlangsung. Penelitian ini menggunakan dua film independen Indonesia produksi Fourcolours Films berjudul Siti dan Turah. Menggunakan pendekatan sosiologi sastra sebagai pendekatan luas, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kompleksitas isu-isu sosial yang digambarkan dalam film Siti dan Turah. Teori praktik sosial yang dikemukakan oleh Pierre Bourdieu digunakan untuk membongkar mekanisme kompleks habitus, ranah, dan capital yang digambarkan di kedua film. Teori Bourdieu kekerasan simbolik juga diterapkan untuk mengetahui bagaimana konsep kekerasan simbolik—sebuah kekerasan subtil yang membuat pihak-pihak terdominasi melihat kekerasan dan dominasi sebagai sesuatu yang wajar direpresentasikan di kedua film melalui potret isu-isu sosial. Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa kekerasan simbolik termanifestasi melalui isu ekonomi, pendidikan, dan gender. Hal yang menjadi temuan utama adalah tidak adanya faktor economic capital yang menjadi landasan munculnya banyak permasalahan sosial lain yang digambarkan dalam film. Mekanisme kekerasan simbolik terjadi dikarenakan kepemilikan kapital dan menyebabkan munculnya doxa dan heterodoxa yang direpresentasikan oleh karakter-karakter dalam film