Pengembangan Formula Hidrogel Sebagai Pembalut Luka (Wound Dressing) Menggunakan Kombinasi Polimer Galaktomanan Dan PVA.

Luka merupakan gangguan pada lapisan epitel dari kulit atau mukosa yang disebabkan dari kerusakan fisik atau termal. Angka kejadian luka secara nasional sebesar 8,2%, angka kejadian luka meningkat dari tahun 2007 yaitu sebesar 7,5%. Sehingga sangat diperlukan pengembangan terkait terapi untuk luka yang memiliki mekanisme cepat dan efektifuntuk masyarakat agar dapat mengobati luka sendiri. Salah satu cara penanganan lukayang aman dan efektif yaitu dengan menggunakan hidrogel. Hidrogel dapatmengembang didalam air dan memiliki ikatan silang yang dihasilkan oleh reaksi dari satu atau lebih monomer. Hidrogel mampu menyerap air dikarenakan adanya gugusfungsi hidrofilik pada polimer. Hidrogel dibagi menjadi dua berdasarkan sumber materialnya yaitu hidrogel berbahan sintetik dan hidrogel berbahan alam. Polimer sintetik maupun alam memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga untuk mendapatkan hidrogel dengan hasil yang baik perlu dilakukan kombinasi antara polimer sintetik dan alam. Kombinasi kedua polimer bertujuan untukuntuk meningkatkan viskositas, memperbaiki rasio swelling,dan membentuk membran hidrogel yang baikdengan sifat fisik yang lentur, kuat, lembut. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahuirasio kombinasi polimer galaktomanan dan PVA pada formulasi sediaan hidrogel yang optimal sebagaipembalut luka berdasarkan karakteristik keadaan fisik, uji rasio swelling, dan fraksi gel.Kombinasi polimer galaktomanan dan PVA yang digunakan yaitu1:0,3;1:0,5;dan 1:0,7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi polimer galaktomanan dan PVA yang optimal adalah 1:0,7. Sediaan dari formula optimum dapat menghasilkan karakteristik fisik, rasio swelling dan fraksi gel yang baik apabila dibandingkan dengan formula hidrogel dengan menggunakan polimer tunggal galaktomanan maupun polimer tunggal PVA