Penerapan Inovasi Pelayanan Informasi Berkas Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Malang (Study Pada Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Malang)

Untuk menciptakan pelayanan yang efisien dan untuk menyelesaikan permasalahan terkait lambatnya pelayanan publik, kantor Badan Pertanahan Nasional, menyediakan inovasi yaitu layanan Informasi Berkas yang dapat diakses oleh masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis penerapan inovasi pelayanan informasi berkas, serta mendeskripsikan dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat dari informasi tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang berlokasi di Kabupeten Malang, sedangkan situsnya berada di Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Malang. Sumber datanya primer diperoleh dari beberapa wawancara dari informan yang berkaitan, sedangkan data sekundernya diperoleh dari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan tema tersebut. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan instrumen penelitiannya adalah peneliti sendiri, dan beberapa alat penunjang seperti pedoman wawancara, dan alat bantu lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan inovasi Informasi Berkas merupakan sebuah bentuk inovasi yang digunakan untuk melakukan tracking atau melacak berkas sertifikat tanah agar bisa terlihat informasi posisi dan status berkas yang ingin diketahui oleh masyarakat. Kemunculan inovasi tersebut ditujukan untuk mempermudah pegawai dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat. Perbedaan yang signifikan dari system pelayanan ini terletak pada mekanisme pencarian berkas yang dahulu dilakukan secara manual dan masyarakat tidak bisa mengakses. Adanya inovasi ini memungkinkan akses masyarakat yang lebih transparansi dan tidak membutuhkan waktu yang lama.Dengan begitu penerapan Inovasi Informasi berkas telah sesuai dengan tujuan yang diharapka. Faktor pendukung dari inovasi pelayanan informasi berkas adalah kepemimpinan yang mendukung, pegawai yang terdidik dan terlatih, inovasi yang mudah digunakan dan budaya organisasi. Sedangkan faktor penghambat dari inovasi ini kurangnya penguasaan teknologi informasi, selain itu kendala masyarakat umum yang masih enggan untuk mengenal dan mempelajari inovasi baru ini