Inovasi Pelayanan Kependudukan Dalam Penerbitan Akte Kawin Melalui Progam 6in1 Di Kota Surabaya (Studi Kasus Kecamatan Tambaksari Tahun 2018)

Pelayanan publik merupakan segala kegiatan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan. Kesejahteraan yang didapatkan salah satunya yaitu dengan mendapatkan pelayanan publik secara merata dengan mudah. Maka dari itu pemerintah Kota Surabaya membuat sebuah inovasi yang berkaitan dnegan pelayanan publik dalam aspek administrasi kependudukan yaitu 6in1. Kepemilikan administrasi kependudukan adalah merupakan hal yang terpenting, khususnya dalam kepemilikan akte perkawinan. Perkawinan yang dilakukan oleh setiap warga negara akan dianggap sah apabila perkawianan tersebut tercatat di administrasi catatan sipil negara.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas karakteristik inovasi 6in1 dalam kepengurusan akte perkawinan dan apa saja faktor pendukung dan penghambat dari inivasi 6in1 ini. Jenis penelitian yaitu deskriptif kualikatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik triangulasi yaitu mengkombinasi teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teori karakteristik inovasi yang terdiri dari relative advantage, compability, complexity, triability, observability (menurut Everett M. Rogers dalam Yogi Suwarno), sehingga dapat dikatakan belum berhasil dan di dalam inovasi 6in1 masih memiliki kendala dalam pelaksanaannya. Hasil dari penelitian tersebut ialah relative advantage, keuntungan relatif dari inovasi pelayanan kependudukan 6in1 yakni memudahkan masyarakat Kecamatan Tambaksari untuk mendapatkan akta perkawinan (non-muslim). compability, dalam pemberian pelayanan publik kependudukan merujuk pada Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 14 tahun 2014 yang dapat menyesuaikan dari sebelum inovasi dan sesudah inovasi. complexity, masih memiliki beberapa kendala didalamnya jaringan internet, daftar nama – nama gereja yang belum tercantum di online. triability, 6in1 ini diujicoba pada tahun 2014 yakni awal dari perencanaan, perancangan sistem, ujicoba, dan implementasi awal. observability, dalam inovasi pelayanan kependudukan 6in1 memberikan dampak positif dan mudah untuk diamati