Karakteristik Fisika Tanah Pada Lierbagai Tingkat Produksi Kopi Robusta (Coffea Canephora) Di Pt. Perkebunan Nusantara XII Kebun Bangelan, Kabupaten Malang.

Faktor produksi (lahan, bibit, k pestisida an erk ebunan kopi tidak membuat tanaman kopi mePnligPauhi;silkan produksi yang,rig' sPacm;1.111,ahan atau tanah merupakan faktor produksi yang sangat mendasar, make perlu diperhatikan dan didukung dengan perbaikan kualitas tanah, agar tanaman kopi robusta dapat t-umbuh dengan optimal. Salah saw perhaikan kualitas tanah dengan menpetahui karakteristik sifat tanah. Si fat fisika tanah merupakan salah satu unsur dasar pada kualitas tanah dimana dinamika unsur hara, air, perakaran tanaman, dan mikroha tanah yang diperlukan tanaman dalam proses pertumbuhan dan perkemhangannya sangat berpengaruh pada kondisi fisik tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik dan hubungan sifat fisika tanah pada beberapa tingkat produksi tanaman kopi robusta di Perkebunan PTPN XII Bangelan Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2018 — Mei 2019 di Desa Bangelan kecamatan Wonosari Kabupaten Malang, dan untuk analisis laboratorium dilakukan di laboratorium fisika dan kimia tanah. Metode yang digunakan penelitian ini yait-u metode eksplorasi di PTPN XII perkebunan kopi robusta dengan kelas produksi: 1) rendah, 2) sedang, 3)tinggi yang dilakukan pada 9 blok perkebunan. Parameter pengamatan meliputi: berat isi tanah (g ern-3), berat jenis tanah (g cm-3), porositas (%), kemantapan agregat (mm), tekstur tanah, dan C-organik tanah. Dalam analisis data dilakukan uji korelasi, regresi, dan regresi berganda (multiple regression) untuk melihat seberapa erat hubungan, pengaruh, dan signifikansi sifat fisika tanah terhadap produksi kopi. Namun, sebelum itu dilakukan terlebih dahulu uji analysis of variance (ANOVA) untuk melihat normalitas data, dan berbeda nyata atau tidak berbeda nyata data. Berdasarkan serangkaian kegiatan dan analisis yang telah dilaksanakan dalam mengkaji hubungan dan pengaruh pengamatan terhadap hasil produksi, didapat hubungan yang rendah pada setiap kelas produksi dan tidak signifikan baik dari uji korelasi dan uji regresi. Hal tersebut disebabkan karena hasil analisis menunjukkan hasil yang cukup sesuai untuk tanaman kopi. Hasil analisis memiliki nilai yang tidak berbeda jauh pada setiap lokasi penelitian. Pada penelitian ini sifat fisika tanah tidak memiliki keragaman, namun hanya memiliki hubungan yang rendah dan tidak memiliki pengaruh terhadap produksi kopi