Perlindungan Nasabah Layanan Fintech Atas Penggunaan Data Pribadi Terkait Tindakan Penagihan Pinjaman Kredit

Dilatarbelakangi adanya penyalahgunaan data pribadi nasabah layanan fintech oleh perusahaan fintech dalam hal ini terkait tindakan penagihan pinjaman kredit serta belum adanya regulasi yang jelas mengatur terkait hal tersebut, maka peneliti menarik rumusan permasalahan yaitu bagaimana perlindungan nasabah layanan fintech atas penggunaan data pribadi terkait tindakan penagihan pinjaman kredit dan bagaimana pertanggungjawaban perusahaan fintech terhadap nasabah atas penyalahgunaan data pribadi terkait tindakan penagihan pinjaman kredit. Penelitian ini merupakan jenis penelitian yuridis normatif dengan menggunakan metode pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual. Bahan hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer dan sekunder dengan menggunakan teknik penelusuran bahan hukum melalui studi kepustakaan dan akses internet. Dalam menganalisis bahan hukum digunakan metode interpretasi sistematis yaitu menafsirkan dengan memerhatikan peraturan hukum atau perundang-undangan lain dalam keseluruhan sistem hukum, dan interpretasi gramatikal yaitu penafsiran terkait makna dalam peraturan perundang-undangan menurut bahasa. Berdasarkan hasil pembahasan, dapat disimpulkan bahwa : 1) Terkait penyalahgunaan data pribadi nasabah fintech dalam tindakan penagihan pinjaman kredit, upaya perlindungan dapat dilakukan melalui ketentuan sesuai dengan Peraturan Kemkominfo No.20 Tahun 2016 dan UU ITE 2) Berkaitan dengan pertanggung jawaban perusahaan fintech terkait penyalahgunaan data pribadi nasabah fintech dalam hal tindakan penagihan pinjaman kredit dapat digolongkan sebagai Perbuatan Melawan Hukum dan dimintai pertanggungjawaban apabila memenuhi unsur pada pasal 1365 KUHPerdata diantaranya ialah adanya perbuatan, unsur kesalahan, kerugian, dan hubungan sebab akibat antara kesalahan dan kerugian