Improving The 10th Grade Students’ Vocabulary Mastery In Writing Descriptive Text By Using Student Team Achievement Division (STAD) A Classroom Action Research At SMKN 2 Probolinggo

Menulis adalah salah satu cara penting untuk menyampaikan informasi melalui bahasa. Dengan menguasai keterampilan menulis bahasa Inggris, peserta didik akan mendapatkan keuntungan besar. Melalui menulis dalam bahasa Inggris, peserta didik bahasa mampu menyampaikan pesan kepada pembaca di berbagai tempat dan waktu (Cahyono, 2010). Troyka (1987) juga menyebutkan bahwa menulis dapat menghasilkan catatan ide yang permanen dan terlihat bagi pembaca. rendahnya motivasi dalam menulis yang mengarah pada skor rendah dalam penulisan juga ditemukan di X TITL (Teknik Elektro) 1 dari SMKN 2 Probolinggo. Dalam studi pendahuluan, berdasarkan hasil pre-test dan angket, itu menunjukkan bahwa 80 persen dari 30 siswa tidak lulus kriteria minimum (KKM), yaitu 70. Kuesioner siswa juga menunjukkan bahwa hampir semua siswa merasa sulit untuk menulis dalam bentuk bahasa Inggris. Temuan-temuan itu juga ditekankan oleh hasil wawancara guru. Guru mengatakan bahwa siswa sering mengalami kesulitan dalam memilih kata yang tepat dalam kalimat mereka karena kurangnya kosa kata. Dari masalah tersebut, peneliti mencoba mengatasinya dengan menggunakan metode STAD untuk meningkatkan kemampuan mereka menulis teks deskriptif dan menggunakan kosa kata yang tepat. Metode STAD terdiri dari lima komponen utama, yaitu presentasi kelas, kerja tim, kuis, skor peningkatan individu, dan pengenalan tim. Menulis adalah salah satu cara penting untuk menyampaikan informasi melalui bahasa. Dengan menguasai keterampilan menulis bahasa Inggris, peserta didik akan mendapatkan keuntungan besar. Melalui menulis dalam bahasa Inggris, peserta didik bahasa mampu menyampaikan pesan kepada pembaca di berbagai tempat dan waktu (Cahyono, 2010). Troyka (1987) juga menyebutkan bahwa menulis dapat menghasilkan catatan ide yang permanen dan terlihat bagi pembaca. rendahnya motivasi dalam menulis yang mengarah pada skor rendah dalam penulisan juga ditemukan di X TITL (Teknik Elektro) 1 dari SMKN 2 Probolinggo. Dalam studi pendahuluan, berdasarkan hasil pre-test dan angket, itu menunjukkan bahwa 80 persen dari 30 siswa tidak lulus kriteria minimum (KKM), yaitu 70. Kuesioner siswa juga menunjukkan bahwa hampir semua siswa merasa sulit untuk menulis dalam bentuk bahasa Inggris. Temuan-temuan itu juga ditekankan oleh hasil wawancara guru. Guru mengatakan bahwa siswa sering mengalami kesulitan dalam memilih kata yang tepat dalam kalimat mereka karena kurangnya kosa kata. Dari masalah tersebut, peneliti mencoba mengatasinya dengan menggunakan metode STAD untuk meningkatkan kemampuan mereka menulis teks deskriptif dan menggunakan kosa kata yang tepat. Metode STAD terdiri dari lima komponen utama, yaitu presentasi kelas, kerja tim, kuis, skor peningkatan individu, dan pengakuan tim. Penelitian ini dilakukan di SMKN 2 Probolinggo. Ada 30 siswa kelas X tahun akademik 2016/2017 yang terdiri dari 21 laki-laki dan 9 perempuan. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang melibatkan kegiatan antara guru dan siswa. Instrumen yang digunakan oleh peneliti untuk mengambil data selama proses belajar mengajar adalah lembar observasi, pedoman wawancara, penilaian (tes), dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dalam satu siklus. Siklus terdiri dari tiga pertemuan dan tes di akhir setiap siklus untuk mengukur hasil dan menunjukkan peningkatan penguasaan kosakata dan menulis teks deskriptif. Berdasarkan skor siswa dalam studi pendahuluan, itu menunjukkan bahwa persentase skor siswa dari 30 siswa di kelas TITL SMKN 2 Probolinggo yang lulus KKM adalah 20% dari siswa, sedangkan skor siswa meningkat secara signifikan di posttes, mencapai 80% dari kelas lulus KKM. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa menggunakan metode STAD dapat meningkatkan penguasaan kosakata siswa dan menulis kemampuan teks deskriptif siswa kelas X di SMKN 2 Probolinggo. Dengan menggunakan lima langkah STAD, siswa dapat memahami, mendiskusikan, membuat dan menyajikan teks dengan baik dan mengerjakan kuis dengan benar. Selain itu, siswa dapat aktif dalam kegiatan kooperatif dengan berbagai keterampilan. Berdasarkan hasil, peneliti menyarankan kepada guru untuk lebih efektif dalam menggunakan STAD dalam menulis teks deskriptif dan penguasaan kosakata, terutama untuk aspek manajemen waktu. Untuk peneliti masa depan disarankan untuk menggunakan STAD dalam keterampilan lain