Potensi Tanaman Rami (Boehmeria Nivea) untuk Fitoremediasi Pada Tanah Tercemar Logam Berat Tembaga (Cu)

Aktivitas manusia dalam bidang industri semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Industri semakin maju dan semakin banyak alih fungsi lahan yang digunakan untuk pengembangan sektor industri seperti penambangan, tekstil, cat serta penggunaan bahan bakar mengandung logam, yang menyebabkan pencemaran semakin menjadi suatu permasalahan serius yang mencemari lingkungan terutama tanah. Salah satu logam berat yang banyak mencemari lingkungan khusunya di tanah adalah tembaga (Cu), logam tembaga dapat masuk ke dalam strata lingkungan paling banyak berasal dari kegiatan industri elektroplating yang menghasilkan limbah tercemar mengandung unsur logam berat seperti tembaga, timbal, merkuri dan kadmium. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kemampuan tanaman rami dalam penyerapan logam berat tembaga (Cu) pada konsentrasi tertentu serta mengetahui mekanisme tanaman rami dalam menyerap logam tembaga (Cu). Fitoremediasi dilakukan menggunakan tanaman rami (Boehmeria nivea) sebagai tanaman yang berperan sebagai fitoremediator untuk digunakan dalam memperbaiki tanah tercemar logam tembaga (Cu) yang akan diaplikasikan melalui penyiraman dalam bentuk larutan CuSO4 ke dalam tanah. Penelitian ini dilakukan pada 11 Maret – 1 Juni 2019 di kebun percobaan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP). Uji Laboratorium dilakukan di Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan masing-masing 6 perlakuan dan 4 kali ulangan dengan dosis 0 ppm, 25 ppm, 50 ppm, 75 ppm, 100 ppm dan 125 ppm. Parameter yang diamati adalah tinggi tanaman, jumlah daun, sampel tanah awal dan akhir untuk analisis kandungan Cu serta sampel akar tanaman dan tajuk tanaman. Dari hasil pengujian akan dilakukan analisis ragam (ANOVA). Data diolah dengan GENSTAT. Apabila hasil menunjukan adanya perbedaan antar perlakuan maka dilanjutkan uji DMRT pada taraf 5%. Berdasarkan hasil dari penelitian yang sudah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tanaman rami dapat menyerap logam berat tembaga (Cu) serta dapat bertahan hidup dalam kadar 25 – 125 ppm di dalam tanah. Hasil Indeks Bioremediasi membuktikan bahwa pada tanaman rami yang diberikan cemaran logam pada tanah dapat menurunkan akumulasi logam tembaga pada tanah sampai > 50%. Mekanisme fitoremediasi dikategorikan dalam mekanisme fitostabilisasi karena hasil dari semua perlakuan menunjukan nilai Faktor Translokasi TF < 1, tanaman rami termasuk mampu dan toleran dalam menyerap logam berat tembaga namun tidak termasuk ke dalam kategori tanaman hiperakumulator. Pada aplikasi bahan pencemar logam berat CuSO4 dengan dosis 25-125 ppm untuk tanaman rami memberikan pengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun. Pencemaran logam berat tambaga (Cu) mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun. Namun, pada kondisi aktual di lapangan tanaman rami tidak menunjukkan gejala-gejala akibat kontaminasi logam berat