Eksplorasi Jamur Tanah pada Lahan Wortel (Daucus carota L.) yang Dibudidayakan secara Organik dan Konvensional serta Ketahanannya terhadap Herbisida Berbahan Aktif Metribuzin

Tanaman wortel merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan karena sangat berperan dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan peningkatan gizi. Namun dalam pemenuhan kebutuhan pangan, tanaman wortel mengalami masalah produksi dimana salah satu penyebabnya ialah penurunan kualitas dari segi indikator biologis tanah. Keanekaragaman biota tanah seperti mikroba (bakteri, fungi, aktinomisetes, mikroflora, dan protozoa) serta fauna tanah sangat dipengaruhi oleh kontaminasi berbagai macam bahan kimia seperti adanya residu pemakaian herbisida yang dapat tinggal di dalam tanah dan mempengaruhi populasi mikroorganisme tanah. Maka dari itu, perlu dikaji lebih lanjut bagaimana keanekaragaman jamur tanah pada lahan organik dan lahan konvensional yang diaplikasikan herbisida berbahan aktif Metribuzin. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan, Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan Desember 2018 sampai April 2019. Penelitian terdiri dari beberapa tahapan yaitu pengambilan sampel tanah rizosfer tanaman wortel organik dari kebun percobaan Agrotechno Park (ATP) Cangar dan lahan konvensional milik Kelompok Tani Anjasmoro Desa Brantas, isolasi jamur rizosfer tanaman, purifikasi jamur tanah, preparasi jamur tanah, identifikasi jamur tanah berdasarkan ciri makroskopis dan mikroskopis, dan uji peracunan herbisida pada beberapa konsentrasi yakni 0 - 2,5 ml/l PDA. Hasil eksplorasi jamur pada lahan organik terdiri dari 13 isolat jamur yang berasal dari 11 genus yaitu Geotrichum sp., Scopulariopsis sp., Aspergillus sp., Penicillium sp., Fusarium sp., Trychophyton sp., Mucor sp., Acremonium sp., Paecilomyces sp., Phytophthora sp. serta 1 isolat jamur yang tidak teridentifikasi. Hasil eksplorasi jamur tanah pada lahan konvensional terdiri 8 isolat jamur tanah yang berasal dari 7 genus yakni Monilia sp., Penicillium sp., Trichoderma sp., Aspergillus sp., Hyalodendron sp., Fusarium sp., serta 1 isolat jamur yang tidak teridentifikasi. Nilai keanekaragaman jamur tanah pada lahan organik dan lahan konvensional yaitu H’= 2,24 dan H’= 1,94. Berdasarkan hasil uji peracunan herbisida nilai Tingkat Hambatan Relatif (THR) masing-masing jamur uji pada konsentrasi 0-2,5 ml/L PDA menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap diameter pertumbuhan jamur. Nilai THR tertinggi terdapat pada isolat Phytophthora sp. dan nilai THR terendah terdapat pada isolat jamur Fusarium sp. Nilai THR pada perlakuan konsentrasi 2,5 ml/L PDA pada hari ke satu sampai tujuh memberikan pengaruh nyata. Terjadi penghambatan isolat jamur O13, dan resistensi pada isolat K4 dan isolat K7