Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Bibit Anggrek Di Ddon, Batu, Jawa Timur

Anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang cukup populer di Indonesia, perubahan gaya hidup meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap nilai anggrek, sehingga mendorong perkembangan usaha anggrek dan produksinya. Akan tetapi, waktu produksi anggrek yang cukup lama menuntut adanya suatu perencanaan yang cukup matang khususnya dalam pengelolaan persediaan bahan baku bibit anggrek. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pengendalian persediaan bahan baku bibit anggrek, menganalisis pengendalian persediaan bahan baku bibit anggrek dengan metode Economic Order Quantity dan membandingkan hasil analisis dengan pengendalian persediaan bahan baku bibit anggrek yang telah dilakukan oleh perusahaan. Penelitian dilakukan di perusahaan usaha anggrek yaitu, DDON yang berlokasi di Batu, Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, pengendalian persediaan bahan baku bibit anggrek dengan metode EOQ menghasilkan kuantitas sebesar 237 bibit anggrek per pemesanan dengan frekuensi pemesanan 6 kali per tahun setiap 63 hari. Pemesanan dapat kembali dilakukan pada saat persediaan mencapai jumlah 46 bibit anggrek. Hasil analisis menambahkan persediaan pengaman sebanyak 42 bibit anggrek. Persediaan maksimal yang dapat disediakan tanpa safety stock adalah sebanyak 237 bibit anggrek, sedangkan dengan safety stock persediaan maksimal menjadi sebanyak 279 bibit anggrek. Persediaan minimum yang dapat disediakan adalah sebanyak 252 bibit anggrek. EOQ mampu meminimalisir biaya persediaan menjadi Rp.7.078.879,2,- dibandingkan perusahaan sebesar Rp.9.067.000,- dalam setahun. Adanya penambahan persediaan pengaman juga tetap menghasilkan biaya persediaan yang minimum yaitu sebesar Rp. 7.379.215,44,-