Pengaruh Perpindahan Panas terhadap Pyrolysis Yields Campuran Kayu Mahoni dan Minyak Jelantah

Indonesia merupakan Negara yang memiliki permasalahan dengan limbah yang dihasilkan penduduknya. Minyak jelantah dan pohon mahoni merupakan limbah yang dihasilkan di Indonesia. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk mengatasi limbah yang terjadi di Indonesia. Limbah dari minyak jelantah dan pohon kayu mahoni dapat diolah dan dijadikan energy terbarukan yang lebih bermanfaat. Penelitian ini menggunakan metode experimental yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur pirolisis terhadap perpindahan panas yang terjadi dan hasil pirolisis yang dihasilkan (pyrolysis yields). Peneliti akan menganalisis perpindahan panas yang terjadi menggunakan 8 termokopel yang telah dipasang di dalam furnace. Data diambil menggunakan data logger yang telah disambung dengan 8 titik termokopel dan digambarkan menjadi kontur menggunakan software origin. Feedstock yang digunakan yaitu campuran serbuk kayu mahoni dengan ukuran 650 gram dan 275 ml minyak jelantah dengan variasi temperatur 250°C, 350°C, 450°C, 550°C, 650°C selama 120 menit. Hasil yang diperoleh yaitu hubungan antara tempertur pirolisis dengan perpindahan panas yang terjadi , perubahan massa dan volume feedstock yang terjadi di dalam furnace. Semakin tinggi temperatur pirolisis yang digunakan maka perpindahan panas yang terjadi semakin cepat, dan sebaliknya semakin rendah temperatur pirolisis yang digunakan maka perpindahan panas yang terjadi semakin lambat. Hal tersebut berpengaruh pula terhadap massa dan volume pyrolysis yield yang dihasilkan. Semakin tinggi temperatur pirolsisi yang diberikan maka semakin sedikit massa dan volume pirolsis yield yang dihasilkan dan sebaliknya semakin rendah temperatur yang diberikan maka semakin banyak massa dan volume pirolisis yield yang dihasiilkan