Perbaikan Pada Proses Operasi UKM Ragam Indah Untuk Persiapan Penerapan ISO 9001:2015

UKM Ragam Indah merupakan salah satu UKM yang berada di daerah Pusat Sentra Industri Sanitair yang berada di wilayah Karang Besuki Malang. UKM Ragam Indah memproduksi segala bentuk hasil gipsum dan sanitair seperti kursi teraso, pot bunga, dan wastafel. Tidak adanya suatu standar operasi dan standar pembuatan produk membuat produk yang dihasilkan belum mempunyai standar yang dimiliki masing-masing produk. Untuk menambah kepercayaan pelanggan dan menjaga kualitas yang dan mampu bersaing dengan produk yang lain, UKM Ragam Indah memerlukan sebuah prosedur yang terstruktur yang nantinya menjamin kualitas produk yang baik bagi organisasi terlebih UKM. Pentingnya perbaikan proses ini nantinya untuk mendukung penerapan ISO 9001:2015 tentunya menjaga kepercayaan pelanggan terhadap UKM Ragam Indah yang dihasilkan dan mampu menjaga kualitas hasil produksi yang sudah ada. Sistem operasi yang dilakukan, kemudian dilakukan proses identifikasi dan analisa yang ada di UKM Ragam Indah. Dimana nantinya temuan dan perbaikan yang ditemukan nantinya akan membantu dalam pemenuhan dan perbaikan pada sistem operasi UKM Ragam Indah dalam usaha pemenuhan ISO 9001:2015. Perancangan sistem operasi dengan pengidentifikasian sistem operasi diharapakan memiliki output nantinya UKM Ragam Indah mampu meningkatkan kualitas produk UKM Ragam Indah, serta memiliki operasi yang terstruktur dan tentunya standarisasi produk yang berkualitas, prosedur kerja yang teratur dan memberkan manfaat dalam melakukan ekspor suatu produk yang dibuat. Dari hasil pengambilan data, diketahui kondisi aktual terbaru dalam proses penerapan produksi segala lini dan standar prosedur yang dijalankan. Seluruh elemen UKM Ragam Indah terlihat masih menjalankan sistem dimana dokumentasi dalam setiap kegiatan belum secara konsisten dijalankan dan tidak teratur. Hal itu dapat dilihat dalam penerapan dimana untuk kriteria produk yang dihasilkan masih belum memiliki acuan dan semua proses yang dikerjakan masih berupa pengalaman, sehingga produk yang dihasilkan belum memiliki standar kualitas yang setara dan sesuai dengan apa yang dihasilkan. Untuk operasi memang penting, hal ini dikarenakan setiap operasi yang dilakukan belum ada prosedur dan belum ada standar yang mengatur, sehingga hasil produk yang dihasilkan masih belum terstandar dan setiap perintah kerja yang dilakukkan juga masih berdasarkan insting dan belum terdokumentasikan. Rancangan berupa dokumen yang diperlukan mulai dari level 1, level 2 level 3 dan level 4 dan usulan program kerja terstruktur yang harus dikerjakan. Dokumen yang dimaksudkan adalah level 1 adalah dokumen manajemen mutu, level 2 dokumen prosedur kerja, level 3 dokumen instruksi kerja dan level 4 dokumen mengenai perekaman mutu. Evaluasi juga dilakukan mulai dari produk, karyawan, pemasok bahan baku dan kepuasaan dari umpan balik pelanggan. Tindakan ini gencar dilakukan untuk mendapatkan sertifikasi sistem manajemen mutu yang sesuai dengan ISO 9001:201